JURNAL SOREANG - Gangguan pernapasan terkait tidur adalah kondisi pernafasan yang tidak normal dan sulit selama tidur, termasuk mendengkur kronis dan sleep apnea.
Beberapa gangguan pernapasan terkait tidur memiliki dampak kesehatan yang terbatas, tetapi yang lain dapat memiliki konsekuensi serius karena potensi efeknya pada tidur dan keseimbangan oksigen dan karbon dioksida dalam darah.
The American Academy of Sleep Medicine (AASM) atau Akademi Ketiduran Tidur Amerika, telah mengidentifikasi beberapa jenis dan subtipe gangguan pernapasan terkait tidur.
Gejala, tingkat keparahan, penyebab, dan pengobatan gangguan pernapasan saat tidur bervariasi berdasarkan jenisnya. Dalam kasus yang kompleks, seseorang dapat didiagnosis dengan lebih dari satu jenis.
- Apnea Tidur Obstruktif pada Orang Dewasa
Obstructive sleep apnea (OSA) adalah salah satu gangguan pernapasan terkait tidur yang paling umum dan serius. Di OSA, saluran napas berulang kali kolaps saat tidur, menyebabkan gangguan pernapasan yang menyebabkan tidur terfragmentasi dan mempengaruhi kadar oksigen tubuh. Upper airway resistance syndrome (UARS) adalah bentuk OSA yang lebih ringan di mana tidur terganggu tetapi kadar oksigen tidak terpengaruh pada tingkat yang sama.
Baca Juga: Siswa Pun Bisa Menduduki Kursi yang Biasa Dipakai Para Wakil Rakyat di Gedung DPR
OSA dapat mempengaruhi sebanyak 30% orang dewasa dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Kondisi ini kemungkinan besar kurang terdiagnosis, dan banyak ahli mengantisipasi bahwa prevalensinya akan meningkat di masa depan seiring dengan meningkatnya angka obesitas, yang merupakan salah satu faktor risiko utama OSA.