Mengalami Susah Bernafas Saat Tidur? Mari Kenali Penyakit Sleep-Related Breathing Disorders

- 17 Februari 2023, 21:46 WIB
Ilustrasi Sleep-Related Breathing Disorders gangguan tidur
Ilustrasi Sleep-Related Breathing Disorders gangguan tidur /Pexels/Andrea Piacquadio/Pexels

Pada apnea tidur sentral (CSA), gangguan pernapasan saat tidur terjadi karena kurangnya upaya untuk bernapas. Ini terjadi ketika otak tidak mengirimkan sinyal dengan benar ke otot pernapasan atau otot pernapasan tidak aktif sebagai respons terhadap sinyal otak.


Dengan cara ini, apnea tidur sentral berbeda dari apnea tidur obstruktif, tetapi orang dapat memiliki gejala dari kedua kondisi tersebut pada saat yang sama. Selain itu, terkadang pengobatan untuk OSA memicu CSA, yang disebut apnea tidur sentral yang muncul akibat pengobatan.


CSA jauh lebih umum daripada OSA, mempengaruhi hanya di bawah 1% orang berusia di atas 40 tahun. Ini lebih sering terjadi pada pria dan pada orang yang berusia di atas 65 tahun.

Baca Juga: Akhir Februari 2023 Menjadi-jadi! 3 Shio dengan Rezeki yang Tak Tertandingi, Terlampau Lancar


Ada berbagai jenis CSA berdasarkan sifat dari masalah mendasar yang mencegah pernapasan yang tepat. Beberapa faktor risiko yang ditetapkan termasuk masalah kardiovaskular, penggunaan narkotika, dan ketinggian, tetapi tidak semua kasus terkait dengan masalah ini. Fokus utama pengobatan untuk apnea tidur sentral adalah mengatasi penyebab dasarnya.

- Gangguan Hipoventilasi Terkait Tidur

Gangguan hipoventilasi terkait tidur melibatkan peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah selama tidur yang diakibatkan oleh kurangnya udara yang masuk dan keluar dari paru-paru.

Pernapasan yang tidak mencukupi ini biasanya terkait dengan masalah kesehatan lainnya. Seringkali, orang dengan gangguan hipoventilasi terkait tidur memiliki kondisi paru-paru seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau hipertensi paru. Gangguan yang mempengaruhi sistem saraf dan beberapa jenis obat juga dapat mempengaruhi pernapasan dan memicu hipoventilasi.

Baca Juga: Pemkab Bandung Anggarkan Dana Untuk Program Beasiswa Ti Bupati (BESTI) , Catat Jadwal Seleksinya

Jenis gangguan hipoventilasi terkait tidur tertentu disebut sindrom hipoventilasi obesitas (OHS). Kondisi ini dapat terjadi pada pasien obesitas dan biasanya terjadi bersamaan dengan apnea tidur obstruktif. Ini sering dikaitkan dengan kurang tidur dan dapat menyebabkan efek merugikan pada sistem kardiovaskular.

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: sleepfoundation.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah