Network
JURNAL SOREANG - Seorang siswa berumur 17 tahun melakukan sebuah eksperimen terhadap dirinya, mencoba untuk tidak tidur selama 264 jam atau selama 11 hari.
Ia ingin mengetahui apa yang akan terjadi di tubuhnya setelah ia tidak tidur selama itu.
Pada hari kedua eksperimen tersebut, matanya mulai kehilangan fokus dan ia tidak bisa mengenali benda-benda melalui sentuhan.
Baca Juga: Awas! Lima Makanan ini Kerap Dianggap Sehat Padahal Tidak Baik Bagi Kesehatan
Hari selanjutnya, ia menjadi pemurung dan kehilangan keseimbangan. Di akhir eksperimennya, ia kesulitan berkonsentrasi dan memiliki masalah pada ingatan jangka pendek, menjadi paranoid, serta mulai berhalusinasi.
Berdasarkan hasil eksperimen tersebut, dapat diketahui bahwa dengan tidak tidur dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan hormon tubuh tidak seimbang, memicu penyakit, bahkan berpotensi menyebabkan kematian.
Setiap manusia membutuhkan tidur, karena itu sangat penting. Orang dewasa membutuhkan tidur selama 7-8 jam setiap malam, sedangkan remaja membutuhkan waktu tidur kira-kira 10 jam setiap malam.
Tubuh kita memberikan sinyal mengantuk menandakan bahwa otak kita lelah dan membutuhkan istirahat.
Saat kita tidur, hormon adenosin dan melatonin meningkat, itu menyebabkan kita dapat tertidur dengan lelap, memperlambat pernafasan dan denyut jantung, serta membuat otot tubuh rileks.
