Mengalami Susah Bernafas Saat Tidur? Mari Kenali Penyakit Sleep-Related Breathing Disorders

- 17 Februari 2023, 21:46 WIB
Ilustrasi Sleep-Related Breathing Disorders gangguan tidur
Ilustrasi Sleep-Related Breathing Disorders gangguan tidur /Pexels/Andrea Piacquadio/Pexels

Mendengkur, terengah-engah atau tersedak saat tidur, dan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari adalah gejala utama OSA. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan termasuk masalah kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi dan stroke. Berbagai pilihan pengobatan efektif dalam mengatasi apnea tidur obstruktif dan mengurangi gejalanya.

Berikut Macam-Macam dari Sleep-Related Breathing Disorder:

Baca Juga: Industri Otomotif Diminta Bergeser ke Kendaraan Listrik, Ini Kendaraa Listrik yang Pertama Dapat Insentif

- Apnea Tidur Obstruktif pada Anak

Apnea tidur obstruktif terjadi pada bayi dan anak-anak meskipun jauh lebih jarang daripada orang dewasa. Diperkirakan mempengaruhi 1-5% anak-anak dari segala usia.


Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak lebih mungkin mengalami OSA yang berkaitan dengan pembesaran amandel dan kelenjar gondok, yaitu massa jaringan di bagian belakang tenggorokan yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Untuk alasan ini, pembedahan, khususnya pengangkatan kelenjar gondok dan amandel (adenotonsilektomi), lebih sering menjadi bagian dari pengobatan OSA pediatrik.


Selain itu, OSA akan hilang dengan sendirinya pada beberapa anak seiring bertambahnya usia, sehingga kondisi tersebut tidak selalu memerlukan penanganan segera.

Baca Juga: Saat Siswa SMP Ditantang untuk Berpidato di Mimbar DPR yang Biasa Dipakai Wakil Rakyat

- Apnea Tidur Tengah

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: sleepfoundation.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah