Benarkah Penderita Diabetes Tidak Bisa Merasakan Gejala Serangan Jantung? Simak Penjelasannya

- 3 Oktober 2022, 21:39 WIB
Ilustrasi serangan jantung.  Benarkah Penderita Diabetes Tidak Bisa Merasakan Gejala Serangan Jantung? Simak Penjelasannya
Ilustrasi serangan jantung. Benarkah Penderita Diabetes Tidak Bisa Merasakan Gejala Serangan Jantung? Simak Penjelasannya /Unsplash

JURNAL SOREANG – Serangan jantung atau disebut juga dengan istilah infark miokard adalah suatu kondisi yang dapat mengancam nyawa karena terputusnya aliran darah ke otot jantung secara tiba-tiba.

Jika suplai oksigen ke jantung tidak tercukupi maka dapat menyebabkan kerusakan pada area tersebut, akibatnya otot jantung mulai terhenti.

Kondisi ini biasanya akibat penyumbatan disatu atau lebih pada arteri coroner, dan dapat berkembang karena penumpukan plak, kolesterol, dan gumpalan darah yang terbentuk pada area penyumbatan.

Baca Juga: Waspada! 5 Komplikasi Berbahaya dari Diabetes yang Masih Jarang Diketahui, No 1 Sering Dianggap Biasa

Nyeri dada adalah tanda paling umum yang dirasakan dari serangan jantung selain pusing, mual, sesak, rasa sakit pada lengan, bahu atau leher, berkeringat, kelelahan, nyeri tubuh bagian atas, dan sulit bernapas.

Gejala tersebut berbeda-beda, terkadang ada sebagian orang yang tidak sadar atau tidak memperhatikan tanda tersebut sebagai peringatan serangan jantung.

Apakah gejala serangan jantung dapat berbeda antara pria dan wanita? Menurut American Heart Association (AHA), wanita lebih mungkin mengalami gejala seperti sesak napas, mual, muntah, nyeri di punggung atau rahang, pusing atau sakit kepala ringan dan lelah yang berlebih.

Baca Juga: Sleep Apnea, Gangguan Tidur yang Sebabkan 8 Masalah dari Diabetes hingga Hilang Ingatan atau Alzheimer

Kadar ekstrogen yang lebih tinggi dapat mengurangi risiko serangan jantung. Akibatnya, wanita yang sudah menopause lebih berisiko dibandingkan sebelum menopause.

Berbeda dengan serangan jantung pada penderita diabetes yang lebih mungkin untuk terkena serangan jantung yang tidak disadari, karena kemungkinan yang tidak mengalami gejala yang berhubungan dengan serangan jantung terutama nyeri dada.

Banyak penelitian mengapa penderita diabetes tidak mengalami nyeri dada dan gejala serangan jantung lainnya, ini terjadi karena neuropati atau adanya kerusakan saraf yang merupakan komplikasi pada diabetes.

Baca Juga: Benarkah Berendam dan Berenang Air Dingin Membantu Menurunkan Berat Badan dan Diabetes?Begini Kata Penelitian

Hal itulah yang membuat rasa nyeri dada yang disebabkan oleh serangan jantung seolah hilang.

Penyebab serangan jantung adalah penyakit jantung koroner, yang terjadi karena adanya plak yang menumpuk di arteri yang menyuplai darah ke jantung, dikenal juga sebagai aterosklerosis.

Serangan jantung dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Serangan jantung tipe I
Plak di dinding dalam arteri pecah dan melepaskan kolesterol ke dalam aliran darah, kemudian membentuk gumpalan darah dan penyumbatan arteri.

Baca Juga: Penderita Diabetes Harus Tahu, 5 Tips Atasi Rasa Mudah Lapar di Malam Hari dengan Stabilkan Kadar Gula Darah

2. Serangan jantung tipe II
Tidak tercukupinya suplai oksigen ke jantung , tetapi tidak ada penyumbatan pada arteri.

Penyebab lain dari serangan jantung bisa karena robeknya pembuluh darah, penggunaan narkoba, spasme pembuluh darah, hipoksia atau kekurangan kadar oksigen dalam darah.

Ada beberapa faktor risiko serangan jantung, terkecuali faktor yang tidak dapat diubah seperti usia dan riwayat keluarga.

Baca Juga: Penderita Diabetes, Pastikan Lakukan 7 Hal Ini Sebelum Berolah Raga agar Tetap Aman, No 1 Hal Terpenting

Beberapa faktor tersebut dapat dirubah atau dikendalikan jika anda seorang yang merokok, tinggi kolesterol, obesitas, kurang olahraga, stress berlebih, diabetes atau prediabetes, konsumsi alkohol.

Dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengobati penyakit jantung Anda salah satu nya aspirin, obat untuk memecah gumpalan, antiplatelet juga antikoagulan, penghilang rasa sakit, nitrogliserin, obat tekanan darah, dan lain-lain.

Tentu Anda harus berkonsultasi kepada dokter Anda sebelum meminum obat-obatan tersebut, penting bagi Anda untuk memulai hidup sehat dengan mengubah pola hidup Anda.

Baca Juga: Punya Diabetes tapi Ingin Makan Jengkol, Boleh Nggak Ya? Begini Kata Dokter

Anda dapat mengubah kebiasaan dengan berolahraga secara teratur, berhenti merokok, konsumsi makanan sehat dan seimbang, berhenti konsumsi alcohol, periksa kadar kolesterol dan diabetes.***

Editor: Sarnapi

Sumber: healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah