Butuh Sepatu dan Sandal Kulit Lokal, UMKM Nikusa Leather Cicalengka Berikan Diskon Khusus Pandemi Covid-19

- 25 Januari 2021, 23:30 WIB
Terus memproduksi, Karyawan UMKM Nikusa Leather saat sedang memproduksi sepatu di Kampung Suuk Wetan, Desa Cicalengka Wetan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Terus memproduksi, Karyawan UMKM Nikusa Leather saat sedang memproduksi sepatu di Kampung Suuk Wetan, Desa Cicalengka Wetan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. /Jurnal Soreang/Dok.UMKM Nikusa Leather

JURNAL SOREANG - Berbagai cara dilakukan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mempertahankan usahanya di masa pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, dampak mewabahnya virus korona di Indonesia perekonomian masyarakat menurun drastis sehingga daya belipun terjun merosot.

Baca Juga: LENGKAP, Kandidat Nominasi Piala Maya 2020: Ada Arya Saloka alias Aldebaran alias Mas Al, Ayo Dukung

Banyak pelaku usaha yang gulung tikar karena terdampak pandemi Covid-19, selain daya beli menurun, pelaku UMKM dipusingkan dengan naiknya harga bahan dasar.

Hal tersebut dikatakan Nia Kurniasari, satu dari ribuan pelaku UMKM di Kabupaten Bandung. menurutnya, untuk mempertahankan usaha yang ia geluti sejak tahun 2015 lalu.

Baca Juga: Hendak Edarkan Obat Terlarang, Pemuda Asal Cibatu Ditangkap SatNarkoba Polres Sukabumi 

"Dimasa pandemi ini, saya merubah pola pemasaran dengan sistem online. hal saya dilakukan, karena tekanan masa sulit akibat pandemi Covid-19," kata Nia saat dihubungi Junal Soreang, Senin 25 Januari 2021.

Nia menjelaskan, usaha yang ditekuni dirinya, adalah memproduksi Sepatu, Sandal dan strap jam tangan. produk yang diciptakannya semua berbahan dasar kulit sapi dan kulit domba.

Baca Juga: Kemenhub Realokasi Anggaran 2021, untuk Pembelian Vaksin Covid-19, Ini Rincian dan Tanggapan DPR

"UMKM Nikusa Leather namanya, alamatnya di Kampung Kebon Suuk Wetan RT03/09, Desa Cicalengka Wetan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat," tuturnya.

Nia mengatakan, selama adanya virus korona, usaha yang ia tekuni mengalami penurunan yang sangat drastis. Selain akibat ekonomi dan daya beli masyarakat menurun, juga akibat mahalnya bahan dasar.

Baca Juga: Artis Drakor, Song Yoo Jung, Meninggal Mendadak di Usia Belia, Dimakamkan Senin, 25 Januari 2021

"Berbagai produk yang saya produksi, semuanya berbahan dasar kulit sapi dan kulit domba. kami memproksi sepatu kulit, sandal kulit, strap jam kulit," akunya.

Untuk pemasaran produknya, jelas Nia, dilakukan secara online ke seluruh Indonesia, seperti di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta dan Banten.

Baca Juga: Luncurkan Program Gerakan Nasional Wakaf Uang, Ini Harapan Presiden Jokowi

"Untuk di luar Pulau Jawa, di antaranya Medan, Bali, Alang-Alang, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, Makasar, Sulawesi, Padang, Aceh dan Palembang," tuturnya.

Nia menegaskan, masa pandemi ini jelas sangat mempengaruhi omzet usahanya. Mempertimbangkan kondisi yang terjadi, ia lantas merubah strategi penjualan.

Baca Juga: Gunakan Narkotika Jenis Baru, Selegram Asal Jakarta Ditangkap Polresta Denpasar, Ini Penjelasan Kapolresta

"Salah satu strategi dalam pemasaran yang kami terapkan adalah dengan mengadakan harga SALE (Diskon) setiap bulannya," ujarnya.

Hal tersebut dilakukan guna keberlangsungan UMKM miliknya, karena sebagai pemilik usaha dirinya memiliki kewajiban menggaji para karyawan yang sehariannya memproduksi, produk yang ia pasarkan.

Baca Juga: Harga Daging Sapi Meroket, Polisi Sigap Memantau, Ini Penjelasan Kapolresta Bandung

Disinggung mengenai jumlah karyawan, Nia mengakui, pada saat pandemi ini, ia terpaksa harus mengurangi jumlah pegawainya.

"Cotohnya Tenaga Administrasi, sebelumnya ada 2 orang mengurusi pemesanan online. sekarang hanya tinggal 1 orang saja," keluhnya.

Baca Juga: Preman Tewas Dikeroyok, 14 Orang Diamankan Polisi, Ini Penjelasan Kapolresta Bandung

"Sedangkan untuk tukang pembuat produk (mamang tukang) tetap dipertahankan sebanyak 4 orang demi menjaga kualitas produk Nikusa Leather," sambungnya.

Disinggung terkait perhatian Pemerintah, Nia Mengatakan, selama berdiri sejak 6 tahun yang lalu, UMKMnya belum pernah mendapatkan bantuan sama sekali dari Pemerintah.

Baca Juga: Pihak LAPAN Mendugga Dentuman Di Langit Bali berasal Dari Meteor Jatuh

"Di masa pandemi saat ini juga, belum pernah ada bantuan. Bahkan belum ada yang namanya dari Pemerintah, melakukan pendataan apalagi memberikan bantuan," tegasnya.

Melihat dan merasa kondisi saat ini, Nia berharap semoga perekonomian Indonesia segera membaik, sehingga akan berdampak positif terhadap para pelaku UMKM.

Baca Juga: Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Divaksinasi Covid-19, Ini Tips Dokter Lho

"Meski belum secara optimal, Alhamdulillah saat ini sedikit ada kemajuan kembali normal dibanding awal-awal adanya pandemi," pungkasnya.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x