Network
JURNAL SOREANG - Pada umumnya, jajanan di pinggir jalan biasanya mengolah satu hingga beberapa bahan utama yang mempunyai belasan hingga puluhan menu dan varian. Namun di daerah Pondok Bambu, Jakarta Timur, ada salah satu usaha jajanan pinggir jalan yang lain daripada usaha jajanan lainnya. Yaitu punya delapan ribu menu dari beberapa bahan utama. Nama usahanya adalah Sugeng Rawuh 81 Barokah. Apa saja menu makanan yang dijualnya? Bagaimana caranya mengkreasikan bahan utamanya? Bagaimana rasanya?
Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube Boengkoes yang diupload pada 22 April 2023, loaksinya di Jl Bambu Mas Raya, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur. Lokasinya tepat di Taman BB Mas Raya.
Di kesempatan ini, Yudho Perwiro berbincang dengan Imron, pemilik usaha Sugeng Rawuh 81. Usaha yang sudah jalan dua tahun itu bisa mengolah bahan utama dari singkong, pisang, roti, dan telur. Imron punya pengalaman sebagai chef di Brunei Darussalam dan Hongkong selama 15 tahun. Awal mula Imron kerja di luar negeri karena ikut pamannya kerja sebagai chef di Brunei Darussalam. Di negeri yang terletak di Pulau Kalimantan itu, ia bekerja sebagai pencuci piring selama dua tahun. Lalu pemotong sayur dan buah selama dua tahun, dan baru bisa ikut memasak.
Menurut Imron, usahanya yang punya delapan ribu menu makanan berawal dari pengalamannya mengajar orang kursus memasak hingga menunya dibuat status medsos oleh Imron. Karena banyak pengikut atau followers yang tertarik, banyak yang pesan menunya. Selain itu, Imron punya ilmu yang bisa mengolah pisang. Baik pisang yang suadah matang, pisang setengah matang dan yang super matang. Jadi dengan ilmunya, setidaknya Imron sudah mengurangi waste food. Bahkan saking ahlinya dalam memasak, anda hanya punya foto menunya tapi tidak tau nama makanannya, Imron bisa membuatnya. Kirim foto makanan yang anda inginkan ke 089618476307 melalui WhatsApp, Imron akan mengkreasikannya.
Untuk harganya mulai dari Rp7 ribu hingga Rp150 ribu. Kali ini, Yudho Perwiro pesan makanan dari rekomendasi Imron. Yang pertama adalah pizza singkong. Untuk pizza singkong, Imron membuat adonan layaknya membuat telur dadar. Namun ia menambahkan singkong, lalu sedikit dihancurkan agar pas saat diratakan diatas roti kebab. Setelah singkong tadi diratakan dan diberi topng seperti sosis biasa dan sosis bratwurst, pizza singkong digoreng hingga matang. Setelah digoreng, diberi saus tomat, mayonaise, saus sambal, saus keju, dan parutan keju.
Saat dimakan, enak dan tidak garing meski dua kali penggorengan dengan api kecil dan api besar. Singkongnya tidak keras dan tidak garing. Bahkan sensainya seperti makan singkong rebus dengan saus Bolognese atau saus spaghetti. Terakhir, Yudho Perwiro memuji inovasi dari Imron.
