Kenapa Sate yang Berasap dan Gosong Begitu Enak dan Nikmat? Ini Jawaban Ilmiahnya

- 24 Juni 2022, 21:29 WIB
Kenapa Sate yang Berasap dan Gosong Begitu Enak dan Nikmat? Ini Jawaban Ilmiahnya
Kenapa Sate yang Berasap dan Gosong Begitu Enak dan Nikmat? Ini Jawaban Ilmiahnya /Tangkapan layar YouTube Devina Hermawan

Baca Juga: Resep Sate Ayam Khas Senayan ala Chef Devina Hermawan, dijamin Enak dan Lembut

Metode pemanasan ini memungkinkan Anda untuk membakar bagian-bagian makanan yang menyentuh panggangan sekaligus memasak bagian-bagian yang tidak menyentuh wajan – seperti bagian samping dan atas – melalui pancaran panas.

Kisaran suhu yang dihasilkan menciptakan campuran rasa dan aroma yang kompleks. Saat memasak di atas kompor, radiasinya jauh lebih sedikit dan sebagian besar memasak dilakukan di tempat makanan bersentuhan langsung dengan wajan.

Saat memanggang, Anda bisa meletakkan makanan langsung di atas api – yang disebut panas langsung – atau lebih jauh dengan panas tidak langsung.

Metode memasak langsung membuat makanan berada pada suhu yang sangat tinggi, karena permukaan pemanggangan dapat berkisar antara 500 hingga 700 derajat Fahrenheit (260 hingga 371 Celcius).

Baca Juga: Resep Sate Ayam ala Devina Hermawan, Salah Satu Sajian Khas Lebaran Idul Fitri, Ini Cara Masaknya

Metode memasak tidak langsung menempatkan sumber panas ke sisi makanan atau jauh di bawah, memaparkan makanan pada suhu sekitar 200 hingga 300 F (93 hingga 149 C).

Memasak adalah proses menggunakan suhu tinggi untuk mendorong reaksi kimia yang mengubah makanan pada tingkat molekuler.

Saat Anda memasak daging pada suhu yang lebih tinggi – seperti pemanasan langsung pada sate – hal pertama yang terjadi adalah air di dekat permukaan daging mendidih.

Setelah permukaannya kering, panas menyebabkan protein dan gula di bagian luar daging mengalami reaksi yang disebut Reaksi Maillard.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Big Think


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x