JURNAL SOREANG - Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh orang Asia, khususnya orang Indonesia yaitu mayoritas warganya memakan nasi putih.
Nasi putih seperti sudah tidak bisa dipisahkan lagi dari menu makanan sehari-hari. Rasanya belum afdol jika makan tanpa ditemani nasi (ga nasi ga makan).
Namun menurut kesehatan dan informasi yang banyak beredar, nasi putih bisa membuat gemuk dan diabetes. Apakah informasi tersebut benar adanya? Bagaimana sejarah nasi putih di Indonesia sehingga bisa menjadi makanan pokok hingga sekarang?
Baca Juga: Makanan Favorit Lord Adi MasterChef Indonesia Season 8, Ada Petai Hingga Nasi Padang
Dilansir Jurnal Soreang dari akun Instagram @gizipedia.id, Tejo Wahyu Jatmiko selaku koor Alliance for Prosperous Villages berkata, ada kesalahan persepsi di kalangan masyarakat Indonesia.
Kesalahan persepsi yang dimaksud yaitu, bahwa hanya masyarakat miskin yang makan umbi-umbian.
Semua itu bermula dari pemerintahan Presiden Suharto, yang memperomosikan beras sebagai simbol kemakmuran pada 1970-an dan hingga kini, citra tersebut telah melekat.
Puncaknya, ketika Presiden Suharto meluncurkan 'revolusi hijau' pada 1969 dengan tujuan mencapai swasembada beras.
Baca Juga: VIRAL! Beli Nasi Padang Rp5 Ribu, Tukang Agar-agar Terima Donasi Ratusan Juta Rupiah