Bahaya Berbuka Puasa dengan Gorengan, Begini Tanggapan Ahli Gizi UGM

29 Maret 2023, 17:58 WIB
Ilustrasi Bahaya Berbuka Puasa dengan Gorengan /Instagram @dyeenskitchen

JURNAL SOREANG - Waktu berbuka adalah waktu yang dinanti ketika menunggu buka puasa. Gorengan menjadi salah satu hidangan yang disukai masyarakat Indonesia ketika berbuka puasa.

Dibalik rasanya yang gurih dan nikmat saat disantap ada bahaya jika terus dikonsumsi saat berbuka puasa.

Seorang Ahli Gizi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Tony Arjuna menganjurkan masyarakat indonesia untuk tidak mengkonsumsi gorengan saat berbuka puasa karena komposisinya didominasi lemak tidak sehat.

"Gorengan sangat tidak direkomendasikan untuk berbuka puasa, karena komposisinya dominan karbohidrat dan lemak tidak sehat," kata Tony melalui keterangan tertulis UGM di Yogyakarta, Selasa.

Baca Juga: Alasan Jumat Pahing Sebagai Weton yang Ajaib Bisa Menjadi Magnet Rezeki, Simak

Tony, menambahkan proses penggorengan kerap kali menggunakan minyak yang telah dipakai berulang-ulang.

Karena minyak yang dipakai secara berulang bisa menjadi sumber kolesterol dan mengandung lemak tidak sehat yang tidak baik bagi kesehatan.

"Kan jarang ada gorengan yang satu sampai dua kali pakai ganti minyaknya. Kebanyakan minyak yang digunakan itu sudah dipakai berkali-kali dan jadi model sumber kolesterol," ujar dia.

Baca Juga: Tegas! Berani Lakukan Pungli Modus Minta THR Secara Paksa di Kabupaten Bandung akan ditindak

Gorengan tersusun dari karbohidrat sederhana dan memiliki sifat cepat dibakar dan dicerna oleh tubuh hal ini mampu membuat kadar gula darah dalam tubuh cepat turun dan membuat tubuh cepat merasa lapar kembali setelah berbuka.

Tony merekomendasikan menu berbuka puasa dengan mengonsumsi jenis karbohidrat kompleks. Karena karbohidrat kompleks lebih lambat dicerna oleh tubuh, sehingga membuat kenyang lebih lama dan tidak cepat merasa lapar.

Tony rekomendasi menu berbuka baik dengan mengkonsumsi jenis karbohidrat kompleks sehingga bisa membuat kenyang lebih lama karena lebih lambar dicerna oleh tubuh, contohnya seperti buah-buahan.

Baca Juga: Nasib Mujur Hingga Bejo, Begini Ramalan Primbon Jawa Mengenai 4 Weton yang Sugih

"Berbuka dengan yang manis sebenarnya juga tidak terlalu ideal, karena cepat menaikkan gula darah dan turunnya juga cepat, sehingga mudah merasa lapar kembali," kata dia.

"Kalau makan besar sebaiknya dikonsumsi yang dominan proteinnya, karena pengolahan dalam tubuh lebih pelan dan menaikkan gula darah dalam tubuh secara perlahan," Ujar Tony mengakhiri.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler