Romantis! Begini Suasana Nikah Massal Duafa dan Disabilitas di Taman Love Soreang

- 27 September 2020, 21:09 WIB
Sepasang pengantin baru disabilitas saat prosesi pernikahan masal di atas altar di ketinggian di area wisata Taman Love di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu 26 September 2020.
Sepasang pengantin baru disabilitas saat prosesi pernikahan masal di atas altar di ketinggian di area wisata Taman Love di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu 26 September 2020. /Sam/Jurnal Soreang

 

JURNAL SOREANG - Udara sejuk pegunungan Bandung Selatan berpadu hiasan bunga dan simbol-simbol berbentuk hati, membuat atmosfer Sabtu 26 September 2020 sore di Taman Love, Soreang, Kabupaten Bandung, terasa romantis. Atmosfer yang sepertinya cocok dengan suasana hati puluhan laki-laki dan perempuan yang sejak siang bersolek dengan pakaian pengantin yang mereka kenakan.

Mereka adalah para penyandang disabilitas yang mendapat kesempatan untuk menikah massal gratis yang digelar oleh Yayasan Senyum Indonesia. Keterbatasan fisik, status bujang atau duda dan gadis atau janda, hari itu tak bisa lagi menghalangi senyuman di bibir mereka.

Terlebih setelah satu per satu pasangan tersebut mendapat giliran ijab-kabul di depan penghulu. Tawa lepas pun menyambut awal kehidupan baru mereka yang tak lagi harus dijalani sendiri.

Baca Juga: Yena Terkaya, Inilah Urutan Harta Kekayaan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung 2020

Sepasang pengantin baru disabilitas memperlihatkan buku nikah usai prosesi pernikahan masal di atas altar di ketinggian di area wisata Taman Love di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu 26 September 2020.
Sepasang pengantin baru disabilitas memperlihatkan buku nikah usai prosesi pernikahan masal di atas altar di ketinggian di area wisata Taman Love di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu 26 September 2020. Jurnal Soreang

Ketua Pelaksana Pernikahan Massal dari Yayasan Senyum Indonesia Sapta Marga Surya Putra mengatakan, pernikahan massal kali ini diikuti oleh sekitar sepuluh pasangan disabilitas dari berbagai kota/kabupaten di Jawa Barat. Taman Love dipilih sebagai lokasi karena pemandangannya yang cocok dengan suasana hati pasangan pengantin.

Menurut Sapta, pernikahan massal seperti itu merupakan agenda rutin yang digelar Yayasan Senyum Indonesia setiap awal tahun. Namun pandemi Covid-19 memaksa kegiatan tersebut tahun ini, tertunda hingga September.

"Target pernikahan massal kami adalah kaum duafa dan disabilitas. Kali ini yang disabilitas netra ada tujuh pasangan dan sisanya pasangan non disabilitas dari kalangan duafa," kata Sapta.

Baca Juga: Khawatir Covid-19, Jenazah Perempuan di Pasar Tumpah Baleendah Hanya Ditutupi Tikar dan Karung

Sepasang pengantin mempersiapkan diri sesaat sebelum prosesi pernikahan masal di atas altar di ketinggian di area wisata Taman Love di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu 26 September 2020.
Sepasang pengantin mempersiapkan diri sesaat sebelum prosesi pernikahan masal di atas altar di ketinggian di area wisata Taman Love di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu 26 September 2020. Jurnal Soreang

Tak hanya difasilitasi akad nikah gratis dengan suasana yang cukup mewah, peserta pernikahan massal itu juga difasilitasi makan malam romantis pada malam harinya. Sedangkan keesokan harinya, mereka pun diberikan fasilitas bulan madu di hotel secara cuma-cuma.

Semua kegiatan itu pun dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat sehingga resiko penyebaran Covid-19 pun bisa diminimalisir. Meskipun mengenakan pakaian pengantin seperti umumnya, semua mempelai dilengkapi dengan masker dan pelindung wajah (face shield). 

Salah satu pasangan pengantin, Hendi dan Anisa mengaku sangat bersyukur mendapatkan kesempatan menikah gratis. "Alhamdulillah saya senang dan bahagia sekali akhirnya bisa menikah," ujar Hendi.

Baca Juga: Ada 1,5 Juta Warga Kabupaten Bandung yang Belum Masuk BPJS Kesehatan.

Sementara itu Anisa mengaku sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti pernikahan massal tersebut sejak Februari 2020. Soalnya rencana semula kegiatan itu akan digelar pada Maret 2020.

Anisa tak menampik sempat kecewa karena pernikahannya harus tertunda akibat pandemi Covid-19. Padahal pernikahan gratis itu sudah ditunggu-tunggu sejak lama, karena ia dan Hendi memang tak memiliki banyak uang untuk bisa menggelar pernikahan seromantis itu.

"Alhamdulillah akhirnya digelar juga sekarang. Saya merasa sangat bahagia akhirnya bisa menikah dengan suasana yang seperti ini. Apalagi semua fasilitas diberikan gratis," tutur Anisa.***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x