Raih Prestasi di Akhir Masa Jabatannya, Inilah Warisan Dadang M Naser untuk warga Kabupaten Bandung

- 10 Desember 2020, 17:31 WIB
Bupati Bandung Dadang M. Naser Raih Penghargaan Sebagai Kepala Daerah Peduli Lingkungan 2020
Bupati Bandung Dadang M. Naser Raih Penghargaan Sebagai Kepala Daerah Peduli Lingkungan 2020 /Humas Pemkab Bandung

JURNAL SOREANG - Jelang akhir masa jabatannya, Bupati Bandung Dadang M. Naser kembali meraih prestasi sebagai kepala daerah Peduli lingkungan dan meraih Anugerah Raksa Prasada dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Penghargaan itu sendiri diraih oleh Dadang, karena selama kepemimpinannya, Pemerintah Kabupaten Bandung meraih hattrick Sekolah Adiwiyata terbanyak se-Jawa Barat.

Dari 121 Sekolah Adhiwiyata Jabar pada 2020, 30 sekolah di antaranya berasal dari Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Keunggulan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan (Bedas) di Pilkada Kabupaten Bandung Masih Stabil

Sedangkan dua tahun sebelumnya, Kabupaten Bandung juga memiliki sekolah Adiwiyata terbanyak di Jabar sebanyak 29 sekolah pada 2019 dan 24 sekolah pada 2018.

Penghargaan itu semakin menambah deretan prestasi Dadang di tahun terakhir masa jabatannya, sehingga akan menjadi torehan yang selalu dikenang oleh masyarakat Kabupaten Bandung.

Sebelumnya, Dadang juga membawa Pemkab Bandung juga meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.

Baca Juga: Usai Ditetapkan Jadi Tersangka, Polisi Siap Tangkap Habib Rizieq

Hal itu tak lepas dari keberadaan 39 Kampung Proklim di Jabar, yang 11 di antaranya berada di Kabupaten Bandung.

“Saya ucapkan selamat kepada Pak Bupati, yang akan mengakhiri jabatan di bulan Februari 2021. Saya sangat apresiasi Pak Dadang Naser. Beliau berkali-kali mendapat penghargaan baik di tingkat provinsi hingga nasional,” kata Ridwan Kamil seusai menyerahkan Anugerah Raksa Prasada di halaman Taman Plaza Gedung Sate Provinsi Jabar, Selasa 8 Desember 2020 lalu.

Menurut Ridwan, citra terkait lingkungan harus melekat sebagai warisan Dadang Naser untuk pemimpin Kabupaten Bandung berikutnya.

Baca Juga: Tidak Mengherankan, Ini Faktor yang Membuat Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan Unggul di Pilkada 2020

“Perkuat keberhasilan-keberhasilannya, jadi rakyat Kabupaten Bandung mengingat tentang warisan kekuatan lingkungan hidup,” kata Ridwan.

Sementara itu Dadang mengungkapkan, raihan itu tidak terlepas dari kolaborasi sinergis antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pendidikan (Disdik) dan pihak terkait lainnya, yang telah berhasil melakukan pembinaan di wilayah yang dipimpinnya selama satu dekade ini.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bandung. Khususnya kepada para kepala sekolah, serta siswa-siswi yang turut aktif meningkatkan kualitas sekolah berbasis Adhiwiyata. Ini merupakan kreatifitas dari warga sekolah di berbagai tingkatan,” ujar Dadang dalam keterangan pers, Kamis 10 Desember 2020.

Baca Juga: Saat Juru Parkir Dilatih Seni Negoisasi dan Etika Komunikasi

Dadang berharap, sekolah berbudaya lingkungan bukan hanya diajarkan, namun dijadikan karakter yang ditanamkan sejak dini dalam diri para generasi penerus.

Pemahaman tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon, lanjutnya, merupakan pendidikan yang bisa langsung diaplikasikan dalam kehidupan siswa sehari-hari.

“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada para kepala desa yang pro iklim dalam penataan Kampung Saber. Alhamdulillah, menjelang akhir masa jabatan saya, banyak penghargaan yang diraih Pemkab Bandung,” tutur Dadang.

Baca Juga: Curhat: Sudah Lulus Yudisium, tapi Gundah Melanda

Menurut Dadang, keberhasilan yang diraih Pemkab Bandung, juga tidak terlepas dari dorongan gerakan Sabilulungan melalui konsep pentahelix, yaitu Academy, Bussiness, Community, Government and Media (ABCGM).

“Semoga penghargaan ini dijadikan motivasi, untuk meningkatkan kualitas pembangunan berbagai bidang di masa yang akan datang. Termasuk pembangunan di bidang lingkungan hidup, yang saya akui sebagai bidang pembangunan yang paling sulit terwujud,” kata Dadang.

Sementara itu Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusuma menambahkan, terdapat empat kriteria penilaian untuk Sekolah Adhiwiyata tingkat Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Kapolresta Bandung, Himbau Warga Tunggu Hasil Suara Resmi Dari KPU

Pertama, penilaian terkait kebijakan sekolah mulai dari visi dan misi, kebijakan alokasi anggaran, hingga pengembangan SDM.

“Kedua, penilaian kaitan dengan kurikulum sekolah berbasis lingkungan. Yang ketiga, pengembangan partisipatif sekolah dengan lingkungan, komunitas, perusahaan untuk membuat aktivitas pro lingkungan. Yang terakhir, pengembangan sarana dan prasarana sekolah. Seperti kantin sehat, bank sampah dan sarana prasarana lainnya penunjang pro lingkungan," kata Asep.

Sementara untuk Kampung Proklim, kata Asep, ada dua kriteria penilaian yaitu adaptasi dan mitigasi. Untuk adaptasi terkait dengan efektivitas rumah kaca hingga penanaman pohon di wilayah-wilayah konservasi.

Baca Juga: Bantu Tingkatkan Imun Warga, Perusahaan Ini Kirim Bantuan Melalui BAZNAS dan PMI Kabupaten Bandung

“Sedangkan mitigasi, bagaimana upaya dalam mengendalikan kebencanaan. Baik bencana banjir, longsor, atau bencana lainnya di kampung tersebut,” tutur Asep.

Asep mengatakan, Sekolah Adhiwiyata dan Kampung Proklim merupakan kesepakatan bersama antara KLHK dan Kemendikbud. Sehingga, ke depan tercipta sekolah sebagai media pendidikan lingkungan.

“Sesuai amanat Pak Gubernur, bahwa Sekolah Adhiwiyata dan Kampung Proklim di Kabupaten Bandung harus terus bertambah, kami menargetkan ke depan bisa 50 atau 100,” kata Asep.***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x