Hal itu menandai pelaksanaan puasa Ramadhan di sebagian besar wilayah Indonesia.
Meskipun di Indonesia umumnya menggunakan dua metode tersebut, namun terdapat metode-metode lain yang masih digunakan di beberapa tempat.
Seperti misalnya metode penentuan awal puasa dengan melihat pasang surut air laut, penghitungan kejawen atau hisab aboge, dan hisab Imkan rukyat.***