Rukyat secara bahasa artinya melihat. Metode rukyat adalah kegiatan melihat kemunculan hilal atau bulan sabit yang pertama kali tampak. Pelaksanaan itu dilakukan pada saat menjelang matahari terbenam atau magrib.
Baca Juga: JELANG RAMADHAN: Wajib Tahu! 10 Sebab Doa Tidak Dikabulkan, Ingat Waktu-waktu Mustajab Doa
Rukyat dilakukan pada tanggal 29 di bulan yang sedang berlangsung menggunakan mata telanjang maupun alat bantu seperti teleskop.
Apabila ternyata hilal terlihat, maka malam itu ditetapkan sebagai tanggal 1 bulan baru. Namun, apabila hilal belum terlihat, maka bulan yang sedang berlangsung akan digenapkan menjadi 30 hari.
Kemudian pada waktu magrib keesokan harinya ditetapkan sebagai tanggal 1 bulan baru (Ramadan).
Metode ini menjadi yang paling umum diterapkan. Biasanya, baik pemerintah melalui Kementerian Agama RI dan organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode rukyat sebelum dilakukan sidang isbat.
Baca Juga: JELANG RAMADHAN, Ini Tata Cara dan Doa Ziarah Kubur dalam Bahasa Arab dan Tulisan Latin Menurut UAS
Mengutip situs NU Online, Jumhurul madzahib (mayoritas imam madzhab selain madzhab Syafi'iyyah) berpendapat bahwa pemerintah diperbolehkan menjadikan ru'yatul hilal sebagai dasar penetapan awal bulan Qamariah, khususnya Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah, seperti yang terjadi di Indonesia saat ini.
2. Metode Hisab
Hisab artinya penghitungan. Istilah hisab biasa digunakan dalam ilmu falaq (astronomi) untuk mengetahui posisi matahari dan bulan terhadap matahari.