JELANG RAMADHAN, Perlu Tahu Ada 2 clCara Penetapan Awal dan Akhir Ramadhan, Hasilnya Bisa Beda

- 26 Maret 2022, 16:11 WIB
Ilustrasi rukyatul hilal. Penetapan Awal Ramadhan 1443 H, Kemenag Sudah Menetapkan 101 Lokasi Titik Rukyati Hilal di Indonesia./Dok. PMJ News.
Ilustrasi rukyatul hilal. Penetapan Awal Ramadhan 1443 H, Kemenag Sudah Menetapkan 101 Lokasi Titik Rukyati Hilal di Indonesia./Dok. PMJ News. /

Secara istilah, hisab berarti penentuan awal bulan Qamariyah berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Polresta Bandung Gelar Vaksinasi 2000 Imam Masjid

Melalui metode hisab, penentuan awal bulan dapat diketahui jauh sebelumnya dan tidak tergantung pada terlihatnya hilal pada saat terbenamnya matahari menjelang tanggal 1 di bulan baru.

Metode hisab terbagi menjadi dua, yaitu hisab urfi dan hisab hakiki. Hisab urfi dilakukan dengan cara mengambil kesimpulan dari rata-rata lamanya umur bulan Qamariyah.

Metode ini dilakukan untuk menentukan umur bulan 29 hari atau 30 hari. sedangkan hisab hakiki dilakukan apabila hilal telah terlihat di ufuk timur pada waktu magrib, maka sudah dipastikan masuk tanggal 1 bulan baru.

Baca Juga: GRATIS, Meriahkan Ramadhan dengan Twibbon Terbaik dan Penuh Makna, Berikut 20+ Linknya

Menurut laman website Muhammadiyah, penentuan hari-hari penting Muhammadiyah ditentukan menggunakan metode hisab.

Hisab digunakan dalam arti penghitungan waktu dan ara tempat guna kepentingan pelaksanaan ibadah. Seperti misalnya penentuan salat, puasa, Idulfiti, waktu haji, dan waktu gerhana untuk pelaksanaan salat gerhana, serta penentuan arah kiblat.

Biasanya, Menteri Agama RI akan memimpin dan mengumumkan siaran langsung sidang isbat sebelum pelaksanaan puasa Ramadhan.

Baca Juga: JELANG RAMADHAN, Ini 7 Tips Mudah agar Tetap Fit Selama Berpuasa di Bulan Ramadhan

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah