JURNAL SOREANG- Terhitung 15 tahun usia jembatan kayu di perbatasan Simpang, Kabupaten Garut, dan Cempakasari, Kabupaten Tasikmalaya harus melintasi jembatan gantung yang sudah lapuk termakan usia.
Terkadang, roda motor yang melalui jembatan tersebut tersangkut di sela-sela kayu. Sungguh kondisi yang membahayakan orang-orang yang melaluinya.
Bahkan, jika air sungai di bawahnya meluap naik karena banjir besar 5 tahunan, tentu arusnya akan merobohkan jembatan.
Kondisi ini ditangkap oleh Relawan Nusantara dan Sinergy for Humanity (S4H) dari Sinergi Foundation.
Bergotong-royong dari donasi berupa zakat, infak dan sedekah serta kebaikan para donatur, akhirnya mereka membangun jembatan gantung.
“Ini dibangun sepenuhnya oleh masyarakat dari dua desa, yang tanpa lelah bekerja siang-malam. Mereka bekerjasama sehingga jembatan ini bisa terwujud sekarang,” kata Asep Irawan, CEO Sinergi Foundation dalam pernyataannya, Selasa, 7 September 2021.
Keberadaan jembatan ini pun sangat disyukuri oleh dua siswa SMP, Dikeu dan Winda. Mereka menuturkan, dulu kondisi jembatan tersebut sungguh menghambat mereka menuntut ilmu di sekolah yang terletak di Simpang - Garut (SMP keduanya sudah tidak menerapkan daring).
Baca Juga: Alhamdulillah, Mahasiswa KPI UIN Bandung Raih Juara Lomba Video Inspirasi Zakat