"Ada beberapa bukti bahwa asam asetat dalam cuka dapat mengaktifkan metabolisme lemak," kata Johnston kepada Time.
Johnston juga mengatakan lebih banyak penelitian perlu dilakukan di bidang ini, tetapi penelitiannya menunjukkan kemungkinan benar bahwa cuka dapat membantu meningkatkan metabolisme.
Dia memperingatkan cuka itu tidak boleh diambil tanpa pengenceran atau masih kental.
Meminumnya secara langsung telah dikaitkan dengan kerusakan di kerongkongan dan tenggorokan serta erosi gigi.
Dia merekomendasikan cuka encer dua sendok makan baik sari apel atau anggur merah dengan 8 ons air.***