"Lalu, kalau ada cacing hati, itu dagingnya masih bisa dikonsumsi, tapi hatinya harus diafkirkan atau dimusnahkan," kata Erma.
Saat Idul Adha tahun lalu dilaksanakan, keadaan postmortem hewan Kurban di Kota Bandung termasuk aman terkendali, dikarenakan tidak adanya penyaki antraks dan TBC paru pada hewan Kurban saat disembelih.
Erma juga mengumbau kepada masyarakat, supaya tidak memakai plastik daur ulang seperti kresek atau semacamnya saat membungkus daging Kurban.
Sifat daging itu mudah menyerap bau, kotoran, dan bakteri. Kalau kita pakai plastik hitam, khawatirnya akan terserap oleh daging zat-zat kimia yang ada di plastik," terang Erma.
Baca Juga: Idul Adha 2022: Penting! Menag Beri Surat Edaran Terkait Salat dan Kurban Saat PMK, Simak Rinciannya
Erma menyarankan agar memakai plastik transparan atay plasik organik food grade, karena plastik tersebut tak mengandung bahan kimi atau zat-zat berbahaya yang bisa mengontaminas daging Kurban.
"Anyaman bambu (besek) juga kurang baik sebenarnya karena kotorannya juga bisa menempel di daging dari sela-selanya," pungkasnya.
Semoga bermanfaat!***