Warga Perbatasan Kabupaten Bandung-Sumedang Harapkan JPO, Ini Respon Bupati Bandung Terpilih

20 Januari 2021, 21:57 WIB
Dengan bantuan petugas Relawan, warga saat menyeberang dari Kabupaten Bandung menuju Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa 19 Januari 2021. /Jurnal Soreang/Asep GP

JURNAL SOREANG - Kedua warga perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat berharap pemerintah membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di jalan raya Bandung-Garut.

Pembangunan JPO di kawasan tersebut, sangat diharapkan oleh warga Kampung Dangdeur, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung dan warga Kampung Cigowok, Dangdeur Desa Mekargalih, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Harapan dibangunkannya JPO tersebut, karena warga merasa khawatir saat menyeberang jalan. Karena kondisi arus lalulintas di jalan tersebut cukup ramai dan berkecepatan tinggi.

Baca Juga: Nyata, Mimpi Anak Desa dari Pengrajin Bata Merah Menuju Pendopo Kabupaten Bandung

Menanggapi hal tersebut, Bupati Bandung terpilih HM.Dadang Supriatna mengatakan, adanya informasi mengenai keinginan masyarakat terkait pembangunan JPO, akan dijadikan skala prioritas ketika nanti sudah dilantik jadi Bupati Bandung.

Kata Kang DS sapaan akrabnya mengatakan, akan secepat mungkin menanggapi aspirasi masyarakat. Ia akan segera melihat dan mendengar langsung ke lapangan untuk kroscek perihal adanya informasi ini.

"Jalur Bandung-Garut merupakan jalur ramai yang banyak dilalui ratusan bahkan ribuan kendaraan baik R2 maupun R4. Jelas harus dibuatkan jembatan layang karena kondisi seperti ini dibiarkan akan membahayakan masyarakat yg akan melintasi jalan raya," kata Kang DS saat dihubungi Jurnal Soreang, Rabu 20 Januari 2021.

Baca Juga: Hoax, Beredar Pesan Berantai Perihal Sweeping, Ini Penjelasan Ketua Humas DPP XTC

Menurutnya, mengenai pembangunan JPO, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pihak Pemerintah Kabupaten Sumedang dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Setelah secara resmi dilantik jadi Bupati Bandung, pembangun JPO akan menjadi skala prioritas," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Khawatir Saat menyebrang, Warga Dua Kabupaten tersebut mengharapkan ada JPO di jalan raya Bandung-Garut.

Baca Juga: Berhasil, Satreskrim Polres Sumedang Menangkap Pelaku Pembunuhan di Purwakarta

salah satu warga Dangdeur Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Agus Saefudin, mengatakan setiap hari, ia menyebrang jalur ini sebanyak 5 sampai dengan 6 kali.

“Jika tidak ada yang penting, males untuk keluar jika menyeberangi jalur ini. Jika ada yang penting bisa sampai 6 kali menyebrang,” kata Agus Kepada Jurnal Soreang, Rabu 20 Januari 2021.

Menurut Agus, sejak lama bahkan ketika jalan ini dibangun 20 tahun lamanya bahkan lebih, belum pernah ada jembatan sama sekali di Dangdeur dan sekitarnya.

Baca Juga: Utamakan Keselamatan, Untuk Mencegah Terjadinya Lagi Kecelakaan, Ini Pesan Presiden Joko Widodo

Lanjut Agus, warga dari dua kabupaten ini sangat menginginkan jembatan penyeberangan. “Seperti yang terlihat, warga yang akan menyebrang ini jelas dihantui perasaan was was dan takut jika menyebrang. Bahkan resikonya maut,” keluhnya.

Hal senada Wahyudin warga Prapatan Dangdeur Desa Mekar Galih Kecamatan Jatinangor. Kata Wahyudin, keinginan warga sudah lama disampaikan baik kepada pengurus tingkat RT, RW bahkan ke tingkat Desa.

“Seharusnya kedua pemerintah peka terhadap situasi dilapangan. Tuntuannya ini harus didengar oleh pemerintah, apa harus menunggu korban selanjutnya lagi, keluhnya.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Mengelola Situasi, Presiden Terbitkan Peraturan Tentang Rencana Aksi Nasional

Pihaknya berharap kedua Pemerintah yakni Kabupaten Bandung dan Sumedang duduk bersama, dengar aspirasi warganya. “Saya mohon Bupati Bandung dan Bupati Sumedang turun langsung kelapangan, mengecek langsung kondisi dilapangan.

“Jika sayang sama warga, secepatnya dibangun jembatan penyeberangan. Ini untuk kepentingan masyarakat banyak serta menghindari warga yang menjadi korban kecelakaan akibat menyebrang ini,” pungkasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler