Khawatir Saat Menyebrang Jalan Raya Bandung- Garut, Ini Harapan Warga Perbatasan Bandung-Sumedang

- 20 Januari 2021, 15:00 WIB
Sejumlah warga sedang melintas di jalan raya Bandung-Garut, merasa khawatir karena arus laluluntas rame. Warga Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung harapkan ada JPO.
Sejumlah warga sedang melintas di jalan raya Bandung-Garut, merasa khawatir karena arus laluluntas rame. Warga Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung harapkan ada JPO. /Rustandi/Jurnal Soreang/Asep GP
JURNAL SOREANG - Warga Kampung Dangdeur, Desa Bojong Loa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung dan Kampung Cigowok, Dangdeur Desa Mekar Galih, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mengeluh saat menyebrang jalan.
 
Warga kedua Daerah tersebut, berharap adanya jembatan penyebrangan orang (JPO). Sebab, mereka khawatir saat ingin menyebrang karena arus lalulintas di jalan tersebut cukup ramai.
 
Pantauan Jurnal Soreang dilapangan, Warga yang ingin menyeberangi jalan tersebut, harus menunggu arus kendaraan agak sepi atau tetap memyebrang dengan dibantu oleh petugas pembantu penyeberangan.
 
 
Kekhawatiran warga juga tersebut, terlihat ramainya R4 dan R2 yang melintasi. Kondisi tersebut, bahkan dari informasi yang diterima, terkadang terjadinya kecelakaan warga yang melintas tertabrak baik oleh R4 maupun R2.
 
salah satu warga Dangdeur Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Agus Saefudin, mengatakan setiap hari, ia menyebrang jalur ini sebanyak 5 sampai dengan 6 kali.
 
“Jika tidak ada yang penting, males untuk keluar jika menyeberangi jalur ini. Jika ada yang penting bisa sampai 6 kali menyebrang,” kata Agus Kepada Jurnal Soreang, Rabu 20 Januari 2021.
 
 
Menurut Agus, sejak lama bahkan ketika jalan ini dibangun 20 tahun lamanya bahkan lebih, belum pernah ada jembatan sama sekali di Dangdeur dan sekitarnya.
 
Lanjut Agus, warga dari dua kabupaten ini sangat menginginkan jembatan penyeberangan. “Seperti yang terlihat, warga yang akan menyebrang ini jelas dihantui perasaan was was dan takut jika menyebrang. Bahkan resikonya maut,” keluhnya.
 
Hal senada Wahyudin warga Prapatan Dangdeur Desa Mekar Galih Kecamatan Jatinangor. Kata Wahyudin, keinginan warga sudah lama disampaikan baik kepada pengurus tingkat RT, RW bahkan ke tingkat Desa.
 
 
“Seharusnya kedua pemerintah peka terhadap situasi dilapangan. Tuntuannya ini harus didengar oleh pemerintah, apa harus menunggu korban selanjutnya lagi, keluhnya.
 
Pihaknya berharap kedua Pemerintah yakni Kabupaten Bandung dan Sumedang duduk bersama, dengar aspirasi warganya. “Saya mohon Bupati Bandung dan Bupati Sumedang turun langsung kelapangan, mengecek langsung kondisi dilapangan.
 
“Jika sayang sama warga, secepatnya dibangun jembatan penyeberangan. Ini untuk kepentingan masyarakat banyak serta menghindari warga yang menjadi korban kecelakaan akibat menyebrang ini,” pungkasnya. ***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x