Ini yang Dikatakan Inspirator dan Motivator Dokter Gamal Albinsaid Saat di Fakultas Saintek UIN Bandung

1 September 2021, 09:47 WIB
Tangkapan layar saat dr. Gamal Albinsaid, M.Biomed, entrepreneur sosial dan CEO Indonesia Medika tampil menjadi narasumber PBAK yang dibuka oleh Dekan FST, Dr. Hj. Hasniah Aliah, M.Si. /UIN SGD/

JURNAL SOREANG- Sebanyak 640 mahasiswa baru mengikuti Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di masa pandemi Covid-19 Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Gunung Djati  bertajuk Harmoni Keberagaman dan Kebangsaan Menuju Indonesia Emas yang dilakukan secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan disiarkan langsung YouTube, Selasa, 31 Agustus 2021.

dr. Gamal Albinsaid, M.Biomed, entrepreneur sosial dan CEO Indonesia Medika tampil menjadi narasumber PBAK yang dibuka oleh Dekan FST, Dr. Hj. Hasniah Aliah, M.Si.

Hasnah mengatakan, PBAK merupakan momentum bersejarah bagi setiap siswa yang memasuki pintu gerbang perguruan tinggi.

Baca Juga: Wow, Dari Ratusan Ribu Pendaftar ke UIN Sunan Gunung Djati Hanya 7 Persen yang Diterima

"PBAK atau sebelumnya dikenal dengan OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) dengan seluruh rangkaian acaranya merupakan wahana awal pembentukan watak bagi seorang mahasiswa baru," katanya.

Dia menambahkan, baik tidaknya kepribadian mahasiswa di sebuah perguruan tinggi sedikit banyak ditentukan oleh baik tidaknya pelaksanaan PBAK di perguruan tinggi tersebut.

"Pernyataan ini terkesan sangat ekstrim karena seolah-olah menafikan komponen lain dalam pembentukan kepribadian mahasiswa. Namun disadari atau tidak, pengalaman pertama yang diperoleh selama mengikuti PBAK atau OSPEK sangat berkesan bagi seorang mahasiswa, yang pada gilirannya akan terekspresi dalam kehidupan kesehariannya di lingkungan kampus," tandasnya.

Baca Juga: Dari Konferensi Internasional UIN SGD: Pembelajaran Virtual Belum Bisa Gantikan Pembelajaran Tatap Muka

Mengingat pentingnya PBAK ini, maka  suasana PBAK dibuat  kondusif bagi pembentukan karakter mahasiswa yang sesuai dengan predikat Fakultas Saintek sebagai fakultas yang berbasis Islam.

"PBAK di UIN Sunan Gunung Djati, khususnya di Fakultas Saintek akan dititikberatkan pada upaya membangun komitmen akademik secara optimal dan konsisten. Hal ini diperlukan untuk menghindari stigmatisasi PBAK atau Ospek sebagai forum hura-hura, perploncoan atau digunakan untuk kepentingan lain yang bertentangan dengan tujuan PBAK di kampus kita," paparnya.

Dr. Hasniah menegaskan  mahasiswa baru sebagai manusia pilihan sudah sewajarnya bersyukur bisa bergabung di Perguruan Tinggi Islam yang bergengsi ini. "Sebagai ungkapan syukur maka belajarlah semaksimal mungkin sehingga meraih prestasi terbaik," katanya.

Baca Juga: Rektor UIN SGD: Lulusan UIN Haram Cemas Saat Pandemi, Ingat Wasiat Sahabat Ali

Sedangkan dr. Gamal menyatakan, kampus merupakan tempat terbaik dalam mengembangkan potensi. Jangan biarkan masa muda tanpa prestasi. Menjadi mahasiswa bukan hanya belajar untuk mendapatkan ilmu, tapi juga berinovasi untuk menciptakan sesuatu yang berharga dari ilmu itu.

"Jadilah entrepreneur karena Bangsa kita membutuhkan banyak pengusaha. Namun, entrepreneur saja tidak cukup, tapi generasi milineal juga harus memiliki kepedulian sosial yang tinggi,” ujarnya.

Dalam menjalani kehidupan seseorang harus berani berjuang.“Tidak ada lift untuk sukses, maka kamu harus melewati anak tangga. Nikmatilah tantangan karena disanalah orang hebat, orang tangguh, dibesarkan,” tegasnya.

Baca Juga: Administrasi Publik UIN SGD Satu-satunya Perguruan Tinggi Jabar yang Raih Penghargaan Inklusi Perpajakan

Wakil Dekan III, Dr. H. Aep Saepuloh, M. Si. menuturkan mahasiswa FST UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai calon pemimpin masa depan, penerus generasi perjuangan bangsa,

"Diharapkan menjadi pilar dan garda terdepan dalam menjaga dan merawat nilai-nilai keberagaman dan kebangsaan di tengah keragaman agama, budaya dan suku," paparnya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler