3 Desa Wisata Banten Terbaik, Nomor 1 Masuk 75 Besar

- 30 Mei 2023, 19:16 WIB
referensi desa wisata Banten terbaik ADWI
referensi desa wisata Banten terbaik ADWI /

JURNAL SOREANG -  Banten menjadi primadona tersendiri bagi wisatawan. Wilayah yang bersebelahan dengan Selat Sunda tersebut tentunya terkenal akan Banteng Bercula Satu.

Kawasan Banten menjadi kawasan observatif terbaik yang dapat menyaksikan pemandangan terbaik.

Berikut 5 desa wisata terbaik Banten versi ADWI.

<iframe width="300" height="150" data-class="ads-script" data-type="ads-script"><br /><!--<br /><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309"<br />crossorigin="anonymous"></script><br /><ins class="adsbygoogle"<br />style="display:inline-block;width:320px;height:100px"<br />data-ad-client="ca-pub-4552716111294309"<br />data-ad-slot="8257440956"></ins><br /><script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});</script><br />--><br /></iframe>

1. Desa Wisata Ekraf Tanjung Lesung

Kampung Wisata Kreatif Tanjung Lesung adalah sebuah desa wisata pendidikan yang terletak di Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Indonesia.

Baca Juga: 5 Tanda Jika Anda Memiliki Energi Spiritual yang Tinggi Namun Masih Terpendam, Berikut Ini Cirinya

Desa Tanjungjaya merupakan desa yang dikelilingi oleh pantai dan perbukitan yang indah yang dapat menjadi tempat wisata yang menyenangkan dan menenangkan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Banyak sekali paket wisata yang tersedia, mulai dari wisata alam bahari, terumbu karang, seni budaya sunda Banten dan kerajinan lokal yang menjadi oleh-oleh Tanjung Lesung.

2. Saba Budaya Baduy

Suku Baduy adalah masyarakat adat dan subetnik suku Sunda di Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Populasi mereka sekitar 26.000 orang, mereka adalah sekelompok orang yang menutup diri dari dunia luar.

Baca Juga: Konsultasi Hukum: Mengenal Hukum Acara Peradilan Agama dan Perkara yang Ditangani

Suku Baduy tergolong suku Sunda, mereka dianggap sebagai suku Sunda yang belum tersentuh modernisasi, atau kelompok yang hampir sepenuhnya terasing dari dunia luar.

Orang Badui menolak istilah "Wisata" atau "Pariwisata" untuk menggambarkan desa mereka. Sejak tahun 2007, suku Badui telah menggunakan istilah "budaya Badui Saba" untuk menggambarkan daerah mereka dan untuk menegaskan kesucian daerah tersebut, yang berarti "pertemuan budaya Badui".

Selain itu, pengunjung kawasan Baduy sangat perlu dipersiapkan karena tempat yang dikunjungi tidak sama dengan daerah lain di luar Baduy. Di kawasan Baduy sendiri, listrik tidak diperbolehkan, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat, bahkan penggunaan produk elektronik seperti ponsel dengan kamera di dalam kawasan Baduy sangat membatasi pengunjung.

Selain itu, pengunjung harus memiliki kemampuan beradaptasi dengan masyarakat sekitar, mengikuti kebiasaan dan adat istiadat masyarakat di daerah yang dikunjunginya.

Baca Juga: 15 SMA Terbaik di Surakarta, Jawa Tengah, dari Nilai UTBK, SMAN 1 Surakarta Bukan Juaranya, Lalu Siapa?

3. Padarincang

Desa Wisata Padarincang terletak di Desa Padarinang, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Desa wisata ini mengikuti Indonesia Tourism Village Award (ADWI) tahun 2022 dan masuk dalam nominasi 500 besar dari 3.416 desa wisata di Indonesia.

Dengan pengalaman tersebut, Desa Wisata Padarincang akan kembali mengikuti ADWI 2023. bersifat natural, cultural dan man-made. Wisata alam berupa Sungai Cikalumpang menjadi daya tarik tersendiri untuk dinikmati wisatawan seperti Rafting, River Crossing, Jungle Trekking, River Tubing Cikal Adventures, River Fun Offroad, Air Terjun Cigumawang, Kolam Renang Mata Air Alami Cipalias, Fun Departure, Paintball.

Wisata Budaya : Pencak Silat TTKKDH Peguron, Tim Hadroh Desa Padarincang, Rudat/Terbang, Rebana, Syech Manakib Abdul Qodir Jaelani Wawa, Tradisi Prahprahan dan Bubur Suro Masal hingga produk kuliner yang terdiri dari Kue Jajorongpat, Macan Keet Solemawake, Ikan Pais Pinsda Keistimewaan Parigi, Keripik Kulit Tangkil, Kue Moho dan lain-lain  dan untuk souvenir yaitu lampu hias dari bambu, vas bunga dari limbah, topi rajut dari kulit pohon, kerajinan dari batok kelapa.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: banten.jadesta.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x