JURNAL SOREANG - Sistem penanggalan yang kita gunakan saat ini memiliki banyak aspek menarik, salah satunya adalah tahun kabisat. Tahun kabisat adalah tahun yang memiliki satu hari ekstra, dan bulan Februari yang dipilih sebagai bulan yang mendapatkan hari ekstra tersebut.
Namun, mengapa bulan Februari yang dipilih? Apa alasan di balik keputusan ini?
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah dan alasan mengapa bulan Februari menjadi bulan yang dipilih untuk mendapatkan hari ekstra pada tahun kabisat.
Baca Juga: Perlu Pelayanan PLN dengan Cara Mudah dan Cepat? Kini Cukup Melalui Aplikasi PLN Mobile
Sejarah Penanggalan Romawi Kuno:
Untuk memahami mengapa bulan Februari dipilih, kita perlu melihat ke belakang sejarah penanggalan. Sistem penanggalan yang digunakan oleh bangsa Romawi kuno memiliki tahun yang terdiri dari 12 bulan.
Namun, pada saat itu, penanggalan masih tidak sempurna dan tidak sesuai dengan siklus tahunan Matahari yang sebenarnya. Untuk menyelaraskan penanggalan dengan siklus tahunan, Romawi memutuskan untuk menambahkan hari ekstra setiap empat tahun sekali.