Atas prestasi-prestasinya dalam menerbitkan buku-buku tersebut, Lasminingrat akhirnya diberikan julukan sebagai “Ibu Literasi Pertama Indonesia”.
Tak hanya itu, pada 1907, dia juga kemudian mendirikan Sakola Kautamaan Istri (Sekolah Kautamaan Perempuan), serta aktivis perempuan dari tanah Sunda.
Berkat kegigihannya menjunjung pendidikan perempuan, pemerintah Hindia Belanda akhirnya mendukung gerakan yang ia pelopori.
Cabang-cabang Sekolah Utama Istri lantas dibangun di beberapa daerah antara lain Tarogong, Bayongbong, Cikajang, hingga ke kota-kota seperti Tasikmalaya, Sukabumi, Purwakarta, dan Rangkasbitung.
Pemerintah telah mengusulkan nama RA Lasminingrat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Namun kabar terakhir, atribusi itu belum diakui secara nasional. Kendati begitu, masyarakat Garut telah menganggap perempuan hebat ini sebagai pahlawan intelektual.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, Youtube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang