Raden, Bayi Anoa Pembawa Kabar Baik pada Awal Tahun 2023

- 7 Februari 2023, 21:06 WIB
Raden, bayi anoa yang berhasil lahir dengan selamat melalui proses caesar /tangkapan layar/facebook/Anoa Breeding Centre Manado
Raden, bayi anoa yang berhasil lahir dengan selamat melalui proses caesar /tangkapan layar/facebook/Anoa Breeding Centre Manado /

JURNAL SOREANG - Raden, bayi anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) berjenis kelamin jantan, telah lahir di Anoa Breeding Centre Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (ABC BPSILHK) Manado pada 16 Januari 2023.

Bayi anoa ini lahir melalui proses caesar karena sang induk memiliki riwayat kesulitan melahirkan (distokia) akibat posisi janin yang tidak sesuai (sungsang).

Raden lahir dengan berat 6,1 kg dan panjang tubuh 52 cm. Ada pun pemberian nama Raden ini diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, mengacu pada nama induknya, yakni Rambo (ayah) dan Denok (ibu).

Baca Juga: Perhatikan! 10 Arti Hewan Jika Masuk Rumah dalam Primbon Jawa, Nomor 6 Jangan Diusir, Bisa Datangkan Rezeki!

Sejak ABC diresmikan pada 5 Februari 2015 lalu oleh Menteri LHK, 4 individu anoa telah dilahirkan di pusat konservasi ex situ anoa ini.

Bayi anoa pertama lahir pada 7 Februari 2017 yang kemudian diberi nama Maesa oleh Wakil Presiden kala itu, yakni Jusuf Kalla. Bayi anoa kedua lahir pada 8 November 2017 dan diberi nama Anara oleh Anggota Dewan

Pertimbangan Presiden, Jan Darmadi. Bayi ketiga, Deandra, lahir pada 25 Juli 2018. Nama ini diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.

Sedangkan kelahiran Raden di awal tahun 2023 ini merupakan kelahiran bayi anoa yang keempat.

Baca Juga: Jangan Diusir! Ini 8 Hewan Pembawa Rezeki dan keberuntungan Menurut Primbon Jawa, Nomor 7 Paling Gak Disangka!

Dua individu anoa yang telah lahir lebih dulu, yakni Maesa dan Deandra, merupakan saudara kandung Raden yang berasal dari induk yang sama.

Kakak pertamanya yaitu Maesa, kini telah memasuki kategori dewasa dan tepat pada Selasa, 7 Februari 2023, hari ini menginjak usia 6 tahun. Anoa jantan ini siap untuk dikawinkan dalam waktu dekat.

Sedangkan Deandra, saat ini telah dialihkan ke Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai di Sulawesi Tenggara dan tengah melalui proses habituasi dan pengawasan ketat agar anoa betina ini suatu saat bisa dilepasliarkan ke habitat alaminya.

Baca Juga: Lucu Tapi Ganas, Berikut 10 Hewan Peliharaan Yang Ada Di Anime,Salah Satunya Dari Serial Naruto Yakni Akamaru

Anoa, atau disebut juga kerbau kerdil, merupakan satwa soliter atau senang hidup menyendiri.

Satwa yang memiliki kekerabatan dekat dengan kerbau ini memiliki preferensi habitat yang berbeda dengan jenis kerbau lain umumnya yang hidup di habitat yang relatif terbuka, seperti savana atau rawa. Anoa mendiami habitat dengan struktur vegetasi yang tertutup rapat.

Sebaran populasi anoa secara alami hanya terdapat di Pulau Sulawesi dan Pulau Butan, maka dari itu, satwa ini disebut sebagai satwa endemik Sulawesi.

Sayangnya, satwa yang dilindungi di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutan No. P106 tahun 2018 ini menghadapi berbagai ancaman dan mengalami penurunan populasi, bahkan dinyatakan semakin langka.

Baca Juga: Alasan Kenapa Kucing atau Anjing Jangan Diberi Makan Tulang? Dokter Hewan Menjelaskan

Tiga ancaman terbesar yang dihadapi populasi anoa di alam liar saat ini adalah berkurangnya habitat akibat deforestasi, perburuan untuk dimanfaatkan anggota tubuhnya, dan juga perburuan liar untuk perdagangan satwa secara ilegal.

Dalam upaya untuk melindungi populasi anoa yang terus menurun setiap tahunnya, organisasi perlindungan lingkungan terbesar di dunia, yakni IUCN, juga memasukkan anoa ke dalam IUCN Redlist dan dinyatakan sebagai satwa berstatus terancam punah (endangered).

Selain itu, anoa juga dilarang untuk diperjualbelikan karena masuk ke dalam daftar yang dibuat oleh CITES, yaitu berstatus Appendix I.

Baca Juga: 6 Hal Unik Terkait Perilaku Hewan saat Hubungan Intim, No 1 Bahkan Punya Mr P 8 Kali Lebih Besar dari Tubuhnya

Kelahiran anoa ini tentu saja membawa angin segar dan harapan baru bagi konservasi terutama peningkatan populasi anoa secara ex situ, mengingat populasi anoa di alam diperkirakan menurun karena perburuan.

Berdasarkan data IUCN Red list diperkirakan populasi anoa di seluruh wilayah Sulawesi tidak lebih dari 2.500 individu.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Direktur KKHSG Ditjen KSDAE yang telah memberikan bimbingan dan arahan, BPSILHK Manado, dan pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam pengelolaan ABC,” ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, Askhari Dg. Masikki, saat Konferensi Pers di Manado pada 2 Februari 2023.

Baca Juga: 7 Top Summon Kuchiyose Paling Kuat dalam Serial Naruto, Hewan Panggilan Andalan Para Shonobi!

Lahirnya tiga individu anoa, yakni Raden dan kedua kakaknya dari pasangan Rambo dan Denok, merupakan wujud nyata keberhasilan upaya konservasi satwa di Indonesia dan menjadi harapan baru dalam upaya peningkatan populasi anoa.***

Editor: Sarnapi

Sumber: menlhk.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x