JURNAL SOREANG -Penurunan Muka Air Tanah atau Cone Of Depression, adalah situasi terjadinya penurunan air tanah yang semakin lama semakin dalam. Situasi ini dapat dilihat dari hasil pengukuran selisih kedalaman air tanah yang dihitung dari tahun ke tahun.
Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL), Rita Susilawati menjelaskan bahwa pola aliran air pada daerah Rancaekek dan sesekitarnya membentuk fenomena kerucut, artinya aliran air tanah dalam mengalami penurunan akibat tekanan hingga 70 meter dibawah tanah setempat.
Sejak 2010 Badan Geologi telah menyusun peta Konservasi Cekungan Air Tanah (CAT) , yang menunjukan bahwa daerah Cileunyi dan sekitarnya mengalami penurunan hingga 60 meter dibawah muka tanah setempat.
Baca Juga: Cacarekan: Sebuah Tradisi Lisan dari Masyarakat Desa Sukakersa, Kabupaten Sumedang
Secara hidrologelogis Cileunyi hingga Rancaekek adalah daerah lepasan air tanah CAT Bandung-Soreang, sehingga rawan terjadi kerusakan. Hingga berita ini diturunkan, Rita Susilawati memaparkan telah terjadi kerusakan 40 - 80% penurunan dari kondisi semula.
Menurut Rita, kondisi penurunan muka air tanah tersebut disebabkan oleh pengambilan air yang berlebihan, dan berlangsung terus menerus.
Bersama-sama harus kita perhatikan mengenai pengambilan air tanah harus dilakukan dengan izin, karena maraknya sumur bor ilegal tidak dapat dikontrol debit pemompaan air tanahnya. Hal ini lah yang menjadi sorotan dari Ketua PATGTL.
Baca Juga: 6 Tips Belajar Bahasa Inggris yang Mudah dan Cepat, No 2 Paling Enak Dilakukan