“Putriku itu buta, tuli, bisu, dan lumpuh. Tak mampu berjalan, apalagi berdiri. Kalau kau menerimanya maka saya akan memaafkanmu, Nak,” kata pria tua.
Syarat yang mungkin sulit tak masuk di akal, hukuman yang harus ditanggung Tsabit hanya karena mengigit sebutir apel yang di temukannya.
Baca Juga: Ibukota Baru Berkonsep 'Forest City', Slamet: Ngarang Apa Ya?
Namun, hal yang lebih mengejutkan, Tsabit menerima syarat tersebut karena merasa tak memiliki pilihan lain.
Sementara, ia tak ingin berdosa mengambil hak yang bukan miliknya. Tsabit, seorang pemuda tampan, harus menikahi wanita cacat hanya karena menemukan sebuah apel.
Kata si pak tua kepada Tsabit “Datanglah ba’da Isya untuk berjumpa dengan istrimu,” kata pemilik kebun.
Baca Juga: Bertahun-tahun Jadi Budak, Inilah Penyebab Rabiah Al Adawiyah Dibebaskan
Malam hari usai shalat Isya, Tsabit pun menemui calon istrinya yang cacat. Ia masuk ke kamar pengantin wanita dengan langkah yang berat.
Hatinya dipenuhi pergolakan luar biasa, namun pemuda gagah itu tetap bertekad memenuhi syarat sang pemilik apel. Tsabit pun mengucapkan salam seraya masuk ke kamar istrinya.
Tsabit memandangi istrinya yang cantik jelita itu. Ia pun mengucapkan syukur. Sang pemilik kebun kagum dengan sifat kehati-hatian Tsabit dalam memakan sesuatu hingga jelas kehalalannya.