Profil Lasminingrat, Tokoh Wanita Sunda yang Jadi Google Doodle, Siapa Sebenarnya Wanita Hebat Ini?

30 Maret 2023, 15:08 WIB
Lasminingrat di Google Doodle /google.com/

 

JURNAL SOREANG - Seorang tokoh cendikiawan Indonesia kembali dijadikan google doodle untuk kesekian kali.

Kini RA Lasminingrat, seorang cendikiawan wanita sunda dipilih untuk jadi google doodle hari ini, dimana bertepatan dengan hari ulang tahun nya yang ke 164 tahun.

Google ikut serta merayakan ulang tahunnya dengan menjadikan RA Lasminingrat sebagai google doodle hari ini, guna merayakan ulang tahunnya yang jatuh pada tanggal 29 Maret 1854.

 RA Lasminingrat adalah seorang wanita Sunda asal Garut yang terkenal sebab perjuangannya demi emansipasi wanita dari tanah sunda pertama, sebelum era RA Kartini hadir. Dia adalah seorang wanita asli Garut, Jawa Barat.

Lasminingrat lahir pada 29 Maret 1854 dan tutup usia ada 10 April 1948, tepat di usia 94 tahun.

Dia terkenal sebagai wanita yang memiliki kecerdasan dalam bidang sastra. Pada zamannya, RA Lasminingrat adalah satu-satunya wanita pribumi yang dapat membaca dan menulis, serta sangat fasih berbahasa Belanda.

Baca Juga: Ternyata Ada Sosok Perempuan Fenomenal Sebelum Dewi Sartika dan Kartini, Berikut Profil Lengkapnya

Sejak kecil, dia terkenal sebagai siswa yang sangat teladan dan memiliki cita-cita mulia guna memajukan kaum wanita lewat dunia pendidikan.

Hanya demi menggapai pendidikan lanjutan ke pendidikan tinggi, Lasminingrat terpaksa harus berpisah dengan orang tuanya. Dia masuk ke pendidikan tinggi di Sumedang.

Disana dia kemudian diasuh oleh teman ayahnya, yakni Levyson Norman, yang dimana dia merupakan orang Belanda.

 

Lantas dia kembali ke tanah kelahirannya, yakni ke Garut pada tahun 1871. Dimana dia telah banyak menulis buku-buku dengan pengantar menggunakan bahasa Sunda.

Buku yang dia tulis dan telah diterbitkan adalah buku dengan judul “Carita Erman”. Buku ini merupakan buku terjemahan dari Christoph von Schmid pada tahun 1875.

Buku tersebut telah dicetak sebanyak 6.015 eksamplar dalam bahasa aksara jawa. Kemudian pada tahun 1922 diterbitkan dalam aksara latin.

Pada tahun 1876, Lasminingrat menerbitkan bukunya selanjutnya dengan judul “Warnasari atawa Roepa-roepa Dongeng Jilid 1”, yang dimana diterbitkan dengan bahasa pengantar menggunakan aksara Jawa.

Baca Juga: Hari Santri 2022: Jarang Diketahui RA Kartini juga Santriwati dan Jadi Kesayangan Ulama Mbah Sholeh Darat

Atas prestasi-prestasinya dalam menerbitkan buku-buku tersebut, Lasminingrat akhirnya diberikan julukan sebagai “Ibu Literasi Pertama Indonesia”.

Tak hanya itu, pada 1907, dia juga kemudian mendirikan Sakola Kautamaan Istri (Sekolah Kautamaan Perempuan), serta aktivis perempuan dari tanah Sunda.

Berkat kegigihannya menjunjung pendidikan perempuan, pemerintah Hindia Belanda akhirnya mendukung gerakan yang ia pelopori.

 

Cabang-cabang Sekolah Utama Istri lantas dibangun di beberapa daerah  antara lain Tarogong, Bayongbong, Cikajang, hingga ke kota-kota seperti Tasikmalaya, Sukabumi, Purwakarta, dan Rangkasbitung.

Pemerintah telah mengusulkan nama RA Lasminingrat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Namun kabar terakhir, atribusi itu belum diakui secara nasional. Kendati begitu, masyarakat Garut telah menganggap perempuan hebat ini sebagai pahlawan intelektual.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler