Tidak Hanya di Indonesia, Polusi Udara Kini Menjadi Risiko Besar Terhadap Harapan Hidup di Asia Selatan

- 31 Agustus 2023, 08:44 WIB
Orang-orang duduk di rel kereta api saat asap mengepul dari pabrik baja dekat daerah kumuh di Dhaka, Bangladesh, 29 Agustus 2023. REUTERS/
Orang-orang duduk di rel kereta api saat asap mengepul dari pabrik baja dekat daerah kumuh di Dhaka, Bangladesh, 29 Agustus 2023. REUTERS/ /

JURNAL SOREANG - Ternyata polusi udara yang buruk tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi terjadi di beberapa negara-negara dengan polusi paling tinggi di dunia, seperti Bangladesh, India, Nepal, dan Pakistan, menyumbang lebih dari setengah total tahun hidup yang hilang secara global akibat polusi, menurut Institut Kebijakan Energi (EPIC) Universitas Chicago dalam laporan terbarunya. Indeks Kualitas Hidup.

Meningkatnya polusi udara dapat memangkas harapan hidup lebih dari lima tahun per orang di Asia Selatan, salah satu wilayah paling tercemar di dunia, menurut sebuah laporan yang diterbitkan beberapa waktu lalu yang menandai meningkatnya beban udara berbahaya tentang kesehatan.

Industrialisasi yang pesat dan pertumbuhan penduduk telah berkontribusi terhadap penurunan kualitas udara di Asia Selatan, dimana tingkat polusi partikulat saat ini 50 persen lebih tinggi dibandingkan awal abad ini dan kini menutupi bahaya yang ditimbulkan oleh ancaman kesehatan yang lebih besar.

Baca Juga: Menurut laporan PBB, Ratusan Ribu Orang Diperdagangkan Untuk Bekerja Sebagai Penipu Online di Asia Tenggara

Penduduk di Bangladesh, negara paling berpolusi di dunia, diperkirakan akan kehilangan rata-rata 6,8 tahun hidup per orang, dibandingkan dengan 3,6 bulan di Amerika Serikat, menurut penelitian yang menggunakan data satelit untuk menghitung dampak kenaikan denda udara. partikel pada harapan hidup.

India bertanggung jawab atas sekitar 59 persen peningkatan polusi dunia sejak tahun 2013, kata laporan itu, karena udara berbahaya mengancam semakin memperpendek umur di beberapa wilayah yang lebih berpolusi di negara tersebut. 

Di New Delhi yang berpenduduk padat, yang merupakan kota besar dengan tingkat polusi paling tinggi di dunia, rata-rata harapan hidup berkurang lebih dari 10 tahun.

Baca Juga: Liga Eropa : Mohammed Kudus Pergi, Ajax Diramal Tetap akan Menang 3-1 atas Ludogorets Razgrad   

Mengurangi tingkat global partikel udara yang merusak paru-paru, yang dikenal sebagai PM 2.5, ke tingkat yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dapat meningkatkan rata-rata harapan hidup sebesar 2,3 tahun, atau total 17,8 miliar tahun hidup, kata laporan itu.

Halaman:

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x