Studi baru ini dikerjakan oleh para peneliti di UK Biobank dan hasil studi sudah diterbitkan dalam Journal of Psychosomatic Research. Subjek penelitian diamati selama 12 tahun dan 1,1 persen dari mereka atau 4.270 orang ternyata terdiagnosis sakit asam urat.
Studi ini bersifat kohort berbasis populasi, melibatkan 403.630 peserta tanpa asam urat pada awalnya. Peneliti menggunakan pendekatan komprehensif untuk mengevaluasi perilaku tidur peserta studi.
Baca Juga: Riset : Makan Pizza Seminggu Sekali Bisa Ringankan Gejala Rematik
Lima perilaku tidur dikategorikan dalam studi ini di antaranya kronotipe, durasi tidur, insomnia, mendengkur, dan ngantuk di siang hari. Tidurnya sendiri diklasifikasikan menjadi dua kelompok, tidur yang buruk (skornya 0-3) dan tidur sehat (skor 4-5).
"Peserta dengan pola tidur sehat menunjukkan risiko kena asam urat jauh lebih rendah, ketimbang mereka yang pola tidurnya buruk," jelas studi tersebut yang dikutip dari laman Doc Wire News, Rabu (16/8/2023).
"Secara khusus, mereka yang tidurnya sehat dikaitkan dengan 21 persen penurunan risiko serangan asam urat," sambung laporan itu.
Baca Juga: Riset : Lima Makanan Ini Efektif Cegah Sembelit karena Kaya Serat