Mari Kenali Sensory Processing Disorder (SPD), Sebuah Gangguan yang Membuat Disfungsi Panca Indera

- 20 Februari 2023, 06:45 WIB
Ilustrasi Anak Pengidap Sensory Processing Disorder sedang Terapi
Ilustrasi Anak Pengidap Sensory Processing Disorder sedang Terapi /Tatiana Syrikova/Pexels/

Baca Juga: Fakta Minyak Jelantah Yang Jarang Diketahui, Ini Dampak Buruk dan Solusi Pengolahannya agar Aman

Hal ini menyebabkan mereka mendambakan rangsangan pencarian sensasi yang lebih intens. Beberapa contohnya termasuk melompat dari benda tinggi atau berayun terlalu tinggi di taman bermain. Juga, anak-anak dengan SPD tidak selalu hanya satu atau yang lain. Mereka bisa menjadi campuran antara terlalu sensitif dan kurang sensitif.
Anak-anak mungkin terlalu sensitif jika mereka:

- Pikirkan pakaian terasa terlalu gatal atau gatal.
- Pikirkan lampu tampak terlalu terang.
- Pikirkan suara terdengar terlalu keras.
- Pikirkan sentuhan lembut terasa terlalu keras.
- Rasakan tekstur makanan yang membuat mereka muntah.
- Memiliki keseimbangan yang buruk atau tampak canggung.
- Takut bermain ayunan.
- Bereaksi buruk terhadap gerakan tiba-tiba, sentuhan, suara keras, atau cahaya terang.
- Memiliki masalah perilaku.

Terkadang gejala-gejala ini juga terkait dengan keterampilan motorik yang buruk. Seorang anak pengidapnya mungkin kesulitan memegang pensil atau gunting. Dia mungkin mengalami kesulitan menaiki tangga atau memiliki otot yang rendah. Dia juga mungkin mengalami keterlambatan bahasa.

Baca Juga: Tes IQ: Hanya Orang Cerdas yang Bisa Jawab! Temukan 7 Perbedaan Gambar Ini dengan Cepat dan Tepat

Pada anak yang lebih besar, gejala ini dapat menyebabkan rasa percaya diri yang rendah. Mereka dapat menyebabkan isolasi sosial dan bahkan depresi.
Anak-anak mungkin kurang sensitif (mencari sensor) jika mereka:

- Tidak bisa duduk diam
- Cari sensasi (suka melompat, ketinggian, dan berputar).
- Bisa berputar tanpa pusing.
- Jangan menangkap isyarat sosial.
- Jangan mengenali ruang pribadi.
- Mengunyah benda-benda (termasuk tangan dan pakaian mereka).
- Carilah stimulasi visual (seperti elektronik).
- Memiliki masalah tidur.
- Tidak mengenali ketika wajah mereka kotor atau hidung meler.


Apa yang Menyebabkan Gangguan Pemrosesan Sensorik?

Dokter tidak tahu apa yang menyebabkan SPD. Mereka sedang mengeksplorasi hubungan genetik, yang berarti itu bisa terjadi dalam keluarga. Beberapa dokter percaya mungkin ada hubungan antara autisme dan SPD. Ini bisa berarti bahwa orang dewasa yang menderita autisme lebih mungkin memiliki anak yang menderita SPD. Namun penting untuk dicatat bahwa kebanyakan orang yang menderita SPD tidak menderita autisme. SPD tidak dapat dicegah atau dihindari disebabkan dokter tidak mengetahui penyebabnya.

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: familydoctor.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x