Jarang Diungkap Ternyata Tetap Terhidrasi Dapat Menurunkan Risiko Gagal Jantung, Berikut Penjelasannya

- 4 Juli 2022, 20:32 WIB
Ilustrasi jantung.  Jarang Diungkap Ternyata  Tetap Terhidrasi Dapat Menurunkan Risiko Gagal Jantung, Berikut Penjelasannya
Ilustrasi jantung. Jarang Diungkap Ternyata Tetap Terhidrasi Dapat Menurunkan Risiko Gagal Jantung, Berikut Penjelasannya /Freepik

Baca Juga: 4 Manfaat Buah Murbei, Salah Satunya Melindungi Kesehatan Jantung

Dia mencatat bahwa kebutuhan hidrasi orang dapat bervariasi tergantung pada sejumlah faktor, termasuk tingkat olahraga, kondisi medis yang mendasarinya, dan obat-obatan.

Misalnya, orang yang sudah mengalami gagal jantung mungkin diminta untuk membatasi asupan cairannya hingga 8,5 gelas (2 liter) per hari, karena gagal jantung dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam tubuh.

Orang yang minum obat diuretik, yang membantu menghilangkan garam dan air dari tubuh, tidak akan diminta untuk minum lebih banyak karena itu akan "seperti mendorong gas dan rem pada saat bersamaan," kata Baliga.

Baliga mengatakan bahwa jika tingkat natrium serum orang berada di sisi yang lebih tinggi, mereka mungkin ingin berbicara dengan dokter mereka tentang apakah "mereka adalah kandidat yang baik untuk menjaga diri mereka terhidrasi dengan baik."

Baca Juga: Jangan Malas Gerak, Kebiasaan Ini Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan Jantung

Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah tidak secara langsung mengukur seberapa banyak seseorang minum, melainkan menggunakan natrium serum sebagai proksi untuk tingkat hidrasi.

Meskipun garam dalam makanan seseorang juga berpotensi mempengaruhi kadar natrium serum. Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa perbedaan besar dalam jumlah garam yang dimakan orang memiliki efek yang sangat kecil pada kadar natrium serum, karena ginjal biasanya sangat baik dalam mengeluarkan kelebihan garam.

Sebaliknya, perbedaan jumlah cairan yang diminum orang memiliki efek yang jauh lebih besar pada kadar natrium serum, kata para penulis.

Tidak jelas mengapa hidrasi suboptimal dapat meningkatkan risiko gagal jantung, tetapi ketika seseorang minum lebih sedikit air, tubuh mereka melepaskan zat kimia yang disebut hormon antidiuretik (ADH), yang ginjal untuk menghemat air, dan menghasilkan volume yang lebih rendah dari urin yang lebih pekat, kata Dmitrieva.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: LiveScience


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah