JURNAL SOREANG- Di masa sulit seperti saat pandemi ini, banyak orang melakukan tutup lubang gali lubang. Tujuan orang melakukannya adalah agar bebas dari lilitan utang.
Sayangnya, antara harapan dan kenyataan tidak relevan. Para pelaku tutup lubang gali lubang itu tetap saja hidup dalam lilitan utang.
“Tutup lubang ganti lubang hanya memberikan kelegaan sesaat,” kata Master Polarity Therapy, Yohannes Steve Tauran, saat dihubungi, Senin, 13 September 2021.
“Leganya yaitu saat dapat menutup lubang utang saja. Waktu menggali utang baru ya jadi masalah baru,” jelasnya.
Karena itu Steve ingin membagikan cara jitu mengatasi utang tanpa harus menggali lubang utang lagi.
Caranya, ujar Steve, bangun solidaritas di dalam keluarga atau komunitas. Misal, Si Anu terjerat utang Rp 10 juta. Bagikan beban utang itu kepada seluruh anggota keluarga.
Jika ternyata keluarga besar kita beranggotakan 100 orang, maka dengan per orang menyumbang Rp 100 ribu, utang Si Anu akan beres.
“Kawan saya mengalami hal itu,” kata Steve seraya mengisahkan pengalaman temannya.