Dijelaskan Dede Yusuf, pembagian pembagian film nasional 60 persen dan 40 persen film impor sudah dilaksanakan. Tapi karena hanya dikuasai beberapa produksi akhirnya hanya memenuhi kuota.
"Tapi tidak membangun ekosistem," ujarnya.
Dengan diskusi ini, pihaknya berharap bisa mendorong munculnya komunitas dan bioskop daerah dengan harapan karya-karya anak bangsa bisa ditayangkan di daerah.
"Itu akan mendorong industri perfilman di daerah masing-masing. Tujuan utamanya itu," imbuhnya.
Oleh karena itu, dirinya juga akan mendorong kewajiban pemerintah daerah untuk menggunakan aset daerah.
"Saat ini banyak yang terbengkalai. Karena masyarakat butuh hiburan, maka pemerintah wajib membuat bioskop daerah," tegas Dede Yusuf.
Nanti, sambung Dede Yusuf, bisa bekerja sama dengan pengusaha dan jika ada keuntungan, optimis pengusaha akan bersedia bekerja sama.
"Artinya, harus ada dukungan pemerintah. Apakah retribusi pajak dan kemudahan-kemudahan lainnya yang membuat pengusaha itu mau bekerja sama," ungkapnya.