Ustad Aceng termasuk generasi murid KH. E. Abdurrahman Allahu yarham bersama sama Prof. Dr. KH. Maman Abdurrahman dan KH. M. Romli yang juga sudah cukup sepuh. Rata-rata diatas 70 tahunan.
Lapis kedua setelah ustad Aceng, nampaknya belum ada yg menonjol. Dalam pandangan saya, Dr. KH. Dedeng Rosyidin mungkin salah satunya dilapis ini.
Di samping ustad Dr. KH. Uyun Kamiludin, Dr. KH. Komarudin Saleh, dan Ustad Zae Nandang yang berusia 60 tahunan.
Ada lapis ketiga setelah itu di kisaran usia 50 tahunan. Pada lapis ini, mereka mantan aktivis Pemuda Persis. Ada Prof. KH. Atip Latifulhayat, SH., LLM., Ph. D, ada Dr. Irfan Syafrudin, Drs. KH. Ustad Uus M. Ruhiyat, dan Dr. KH. Jeje Zaenudin.
Sementara usia dibawah 50 tahunan yang Nampak menonjol antara lain Dr. Haris Muslim, Dr. Ihsan Setiadi Latif, Dr. Latif Awaludin, Dr. Nasrudin Syarif, Dr. Nurmawan, dan KH. Amin Mukhtar yang dari sisi pendidikan cukup mumpuni.
Mencari Figur Ketua Umum
Tokoh tokoh muda Persis yang berusia di kisaran 50 tahunan, dapat didorong untuk membawa gerbong Persis ke level nasional dan internasional.
Prof. Atip Latifulhayat kelahiran Tasikmalaya 28 Juli 1964 dan Dr. Jeje Zainudin juga kelahiran Tasikmalaya 18 juni 1969, memiliki kompetensi yang mumpuni.
Baca Juga: Jelang Muktamar Persis: Stadion Si Jalak Harupat Akan Dimeriahkan Puluhan Ribu Jemaah Persis