Prof. Atip yang juga guru besar Fakultas Hukum Universitas Padjajaran yang lebih dari 10 tahun tinggal di Australia dan seringkali hadir di forum-forum internasional, akan lebih mudah membawa Persis melompat jauh berperan di forum internasional.
Demikian pula Dr. Jeje Zainudin, pergaulan di level nasional dan internasionalnya cukup baik. Ustad Jeje, merupakan salah satu unsur pimpinan MUI pusat.
Jelang muktamar, meskipun tidak secara terbuka, nama-nama calon Ketua Umum Persis mulai muncul. Dari generasi usia tujuh puluhan, nampaknya Ustad Aceng Zakaria menempati posisi utama.
Usia ustad Aceng yang menginjak 74 tahun, tidak mudah untuk melakukan lompatan besar jelang 100 tahun Persis.
Di usia lima puluhan, nama Prof. Atip Latifulhayat, mantan Ketua Umum PP. Pemuda Persis Periode 1995-2000, nampaknya lebih tepat untuk membawa perubahan dan kemajuan Persis ke depan.
Doktor Hukum Udara lulusan Monash University Australia ini, memiliki pergaulan yang luas baik tingkat nasional maupun dunia. Saya berpandangan, Prof. Atip yang relatif lebih muda dari Ustad Aceng, lebih tepat memimpin era baru Persis.
Sebagai aktivis sekaligus intelektual dan ulama, Prof. Atip dapat membawa lompatan Persis lebih cepat dalam lima atau sepuluh tahun ke depan.
Baca Juga: Jelang Muktamar Persatuan Islam (Persis): Siapa Figur Ketua Umum Persis Lima Tahun Ke Depan?
Sementara calon lain, Dr. Jeje Zainuddin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PP. Persis dan Ustad Iman Setiawan Latif yang saat ini menjabat sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Persis Jawa Barat, dapat juga diperhitungkan.