Video Viral Antrian Ambulans di RS Al Ihsan Baleendah, Berikut Keterangan dan Harapan Bupati Bandung

- 7 Juni 2021, 08:44 WIB
Bupati Bandung, Dadang Supriatna saat memberikan keterangan kepada wartawan di kediamannya di Kampung Sapan, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Minggu 6 Juni 2021.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna saat memberikan keterangan kepada wartawan di kediamannya di Kampung Sapan, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Minggu 6 Juni 2021. /Yusup Supriatna/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Video viral sejumlah ambulans yang berada di halaman parkir di depan IGD RS Al Ihsan Baleendah, Kabupaten Bandung, yang diduga membawa pasien terpapar positif Covid-19 ditanggapi Bupati Bandung, Dadang Supriatna.

Bupati Bandung turut angkat bicara terkait video yang sempat viral di media sosial terkait antrian mobil ambulan di RS Al Ihsan Baleendah, Sabtu 5 Juni 2021 sekitar pukul 21.00 WIB.

"Setelah saya dapat informasi dan konfirmasi kepada Direktur RS Al Ihsan Baleendah, ternyata video yang viral di media sosial itu tak semua pasien mempunyai kasus Covid-19," ungkap Bupati Bandung kepada wartawan di kediamannya di Kampung Sapan, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Minggu 6 Juni 2021.

Baca Juga: Tanggul Sungai di Wilayah Majalaya Amblas Akibat Tergerus Aliran Air, Berikut Langkah Satgas Citarum

Kang DS sapaan akrabnya menambahkan, artinya, ambulans membawa pasien tersebut bervariatif dengan kondisi sakit yang berbeda.

"Pasien yang sakit, mulai dari pasien yang hendak bersalin, demam berdarah, dan penyakit lainnya," tutur Kang DS.

Kang DS menegaskan, video antrian ambulan yang viral di media sosial itu tak semua pasien menderita penyakit Covid-19.

Menurut Kang DS, di RS Al Ihsan Baleendah itu, masih ada bad atau tempat tidur yang kosong untuk layanan pasien Covid-19.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Polisi Bubarkan Acara Club Motor di Wilayah Cikancung

"Untuk diketahui oleh banyak pihak, RS Al Ihsan Baleendah yang merupakan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jabar, yang berobat ke rumah sakit tersebut bukan semuanya warga Kabupaten Bandung," papar Kang DS.

Pasien yang datang ke RS Al Ihsan lanjut Kang DS, berasal dari Bandung Raya, seperti dari Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, bahkan ada juga warga dari Kabupaten Sumedang yang berobat ke rumah sakit tersebut.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini menyebutkan, kasus Covid-19 yang terjadi khususnya di Kabupaten Bandung itu, di antaranya dari klaster keluarga, pesantren, pelaku perjalanan, pabrik, pertokoan, hajatan dan lainnya.

"Memang pasca-libur Idulfitri lalu, ada peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung. Mereka kebanyakan isolasi mandiri di rumah masing-masing," jelas Kang DS.

Baca Juga: Membeludak, Jumlah Pendaftaran Jalur Mandiri UIN Sunan Gunung Djati, Ini Jadwal Lengkap Pendaftaran dan Tesny

Lebih lanjut Kang DS menerangkan, untuk pelayanan pasien Covid-19, di Kabupaten Bandung ada tiga rumah sakit lainnya yang menjadi milik Pemkab Bandung, yakni RSUD Soreang, Majalaya dan Cicalengka.

"RSUD Soreang yang direncanakan dalam waktu dekat ini pindah ke RS Otto Iskandar Di Nata Soreang, rumah sakit lamanya akan digunakan untuk tempat isolasi mandiri pasien Covid-19," ujar Kang DS.

Menurutnya, dengan adanya tempat isolasi mandiri itu, untuk memudahkan dalam memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19.

"Saya juga menyarankan kepada pasien Covid-19 lebih baik isolasi mandiri di rumah, karena di rumah sakit suka stres. Kalau isolasi mandiri di rumah dapat meningkatkan imun tubuh. Saat melaksanakan isolasi mandiri di rumah, petugas bisa datang ke rumah untuk memberikan pelayanan pengobatan kepada pasien," imbuh Kang DS.

Baca Juga: 4 Cara Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 17 Sebelum Ditutup Hari Ini Pukul 12.00 WIB, Simak Baik-baik

Pihaknya juga terus-meneurs menyampaikan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan 5-M.

Mulai dari menggunakan masker, hindari salaman serta rajin mencuci tangan pakai sabun, jaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

"Itu obat Covid-19 paling mujarab, dengan harapan Covid-19 segera menghilang di Kabupaten Bandung," pungkas Kang Dadang Supriatna.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x