Kades Tenjolaya Ismawanto Somantri Diperiksa Polisi Terkait Video Viral Dukungan Paslon Pilkada

- 28 November 2020, 10:34 WIB
Kades Tenjoyala Ismawanto Somantri saat memenuhi panggilan polisi di Mapolresta Bandung, Jumat 27 November 2020
Kades Tenjoyala Ismawanto Somantri saat memenuhi panggilan polisi di Mapolresta Bandung, Jumat 27 November 2020 /Ismawanto Somantri
 
JURNAL SOREANG - Kepala Desa (Kades) Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung Ismawanto Somantri memenuhi panggilan polisi terkait dugaan pelanggaran pidana pemilu terkait dukungan terhadap salah satu paslon dalam sebuah video viral beberapa waktu lalu.
 
Somantri datang memenuhi panggilan dari Polresta Bandung, Jumat 27 November 2020, pukul 13.30 WIB.
 
"Saya memenuhi panggilan dan bertemu  Iptu Ari Rinaldo, SH., di Kantor SatReskrim Polresta Bandung," kata Somantri saat dihubungi Sabtu 28 November 2020.
 
 
Somantri menegaskan, dirinya hadir sebagai saksi mengenai dugaan tindak pidana pemilukada 2020, yang erat kaitannya dengan video viral perbuatan kepala desa naik ke atas panggung di panggil MC pada acara hajatan khitanan serta memberikan sambutan dan spontanitas menunjukan,  menyerukan ajakan untuk memilih serta menunjuk logo salah satu paslon.
 
Menurut Somantri, dirinya diberi beberapa pertanyaan oleh penyidik dalam pemeriksaan tersebut 
 
"Semua saya jawab apa adanya, tidak dikurangi atau dilebihkan, saya jawab apa adanya. Semua itu terjadi tidak atas dasar direncanakan. Tetapi perlakuan spontanitas," tutur Somantri.
 
 
Seperti keterangannya pada Bawaslu beberapa waktu lalu, Somantri pun mengaku menceritakan hal yang sama kepada penyidik kepolisian.
 
"Awal pagi sampai pukul 10.00 WIB, saya pergi menggali kubur di kampung Nenggeng, karena ada warga saya yang meninggal. Lalu dari pukul 10.00 sampai 12.30 WIB, saya melaksanakan pengukuran tanah di daerah Geber RW 12," tutur Somantri.
 
Pada pukul 12.30 WIB, kata Somantri, dirinya kemudian mendapat telefon pemberitahuan bahwa ia akan kedatangan tamu, Ki Daus. 
 
 
"Saat itu saya bergegas pulang ke rumah untuk menemui tamu dan berganti pakaian dinas karena pada saat yang sama, saya mau ke undangan hajat khitanan," tutur Somantri.
 
Singkat cerita, ujar Somantri, Ki Daus pun ikut ke undangan tersebut bersama dirinya.
 
Sesampainya di lokasi, Ki Daus disambut oleh yang punya hajat serta dipanggil oleh MC untuk naik ke panggung.  
 
 
"Ki Daus pun kemudian menyanyikan dua lagu sunda. Setelah itu saya diberi waktu untuk memberikan sambutan dan spontan mengatakan hal-hal seperti kampanye," tutur Somantri. 
 
Ketika penyidik bertanya apakah tindakan yang ia lakukan saat itu menguntungkan calon, Somantri menjawab dirinya sama sekali tidak berpikir siapa yang diuntungkan atau dirugikan, karena perbuatan yang dilakukan secara spontan. 
 
"Tidak menutup kemungkinan apabila pada saat itu yang datang calon lain, bisa saja yang terjadi memberikan dukungan pada calon itu," kata Somantri.
 
 
Selain itu, Somantri juga ditanya apakah dirinya mengetahui siapa yang merekam video saat ia berada di atas panggung ketika itu.
 
"Yang saya tahu bahwa yang di depan saya, banyak yang membawa HP, tapi saya ngga tahu apa mereka merekam video atau hanya memotret. Terus saya ditanya darimana tahu ada video itu, saya jawab bahwa saya tahu dari kiriman WhatsApp," tutur Somantri.
 
Di sisi lain, Somantri kembali menegaskan bahwa semua yang ia lakukan dalam video itu, tidak ada dasar perintah dari pihak manapun dan tidak diperbuat sebagai rekayasa yang direncanakan.
 
 
"Yang saya lakukan pada akhirnya menjadikan sebagai tindakan melawan dan melanggar hukum, ya ini sebagai konsekuensi atas kelalaian perbuatan saya. Semuanya saya serahkan kepada penyidik apapun putusan pada akhirnya yang dijatuhkan kepada saya," tutur Somantri.
 
Somantri pun menyampaikan permohonan maaf kepada semua teman, kerabat serta relasi atas semua perlakuan tidak baik yang ia lakukan.
 
"Saya sedikitpun tidak bermaksud untuk mengotori pesta demokrasi Pilkada Kabupaten Bandung," ujar Somantri.***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x