Network
JURNAL SOREANG - Tindakan Kepala Desa (Kades) Tenjolaya Ismawanto Somantri yang secara terbuka mengajak warga mendukung salah satu paslon sangat tidak etis serta merusak netralitas dan kualitas Pilkada Kabupaten Bandung.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Bandung, Endang, saat dihubungi Jumat 13 November 2020.
Menurut Endang, hal itu juga membuat kualitas demokrasi akan menurun bukan menjadi berkualitas.
Baca Juga: Inilah Dukanya Ikut Olimpiade Nasional Secara Daring
"Sebaiknya para Kades bisa bertindak netral karena pilkada ini juga merupakan salah satu pendidikan politik bagi masyarakat. Sehingga Pemilukada bukan hanya dapat menghasilkan kepala daerah yang berkualitas, tapi juga bisa makin meningkatkan kualitas demokrasi," kata Endang.
Endang mengakui memang kepala desa bukan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), tetapi jabatan politis juga dalam pemerintahan desa.
Selain dipilih oleh masyarakat, seorang kepala desa juga mendapatkan penghasilan dari uang negara atau uang rakyat.
Baca Juga: Sasar Pemilih Milenial, DPP PAN Targetkan Kemenangan 100 Persen di Pilkada Serentak 2020 Jawa Barat
Bahkan Endang menilai, tindakan Kades seperti itu, bukan hanya merusak kualitas demokrasi tapi bisa merugikan yang bersangkutan.
