Idul Adha 2022: 780 Petugas Bandung Dilatih Guna Penyembelihan Kurban, Apa Saja Kriteria Hewan Layak Konsumsi?

1 Juli 2022, 08:23 WIB
Idul Adha 2022: 780 Petugas Bandung Dilatih Guna Penyembelihan Kurban, Apa Saja Kriteria Hewan Layak Konsumsi? /unsplash.com

JURNAL SOREANG - Idul Adha 2022 telah ditetapkan dan akan jatuh pada 10 Juli mendatang, dan persiapan dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung.

Sebanyak 780 petugas Dewan Kemakmuran Masjid atau DKM, diberi pelatihan jelang penyelenggaraan penyembelihan Hewan Kurban di masjidnya.

Masing-masing dari petugas DKM tersebut, diberi pelatihan cara memotong serta bagaimana cara memilih daging ynag baik.

Baca Juga: Persiapan Idul Adha 2022: Bebas Bau Prengus! Simak 6 Tips Penghilang Bau Daging Kambing, Bisa Pakai Timun?

Drh. Ermariah selaku Kepala Bidang Keamanan Pangan DKPP Kota Bandung menyatakan bahwa, sebanyak petugas dari DKPP disebutkan akan turun langsung ke lapangan saat hari raya Idul Adha 2022 tiba, sampai dengan Hari Tasyrik.

Tugas dari DKPP ini adalah akan memeriksa postmortem atau pascapenyembelihan pada saat kurban Idul Adha 2022 berlangsung.

Seperti dikutip JurnalSoreang.Pikiran-rakyat.com yang diunggah pada 30 Juli 2022, Erma menjelaskan teknis proses penyembelihan Hewan Kurban saat Idul Adha 2022 tiba.

Baca Juga: Idul Adha 2022: Penting! Berikut 17 Hewan yang Dilarang Jadi Hewan Kurban, Tidak Boleh Cacat?

"Selama empat hari, ada 91 petugas ASN dan 66 petugas non-ASN yang menyebar ke 30 kecamatan di Kota Bandung untuk memeriksa postmortem hewan kurban. Kita akan usahakan sebanyak mungkin untuk keliling memeriksa lokasi-lokasi penyembelihan hewan kurban," jelas Erma pada 30 Juni 2022 kemarin.

Selanjutnya, Erma juga menyebutkan bahwa tempat seperti masjid besar, yang diperkirakan akan memotong Hewan Kurban lebih banyak akan menjadi prioritas untuk pemeriksaan postmortem.

"Kita dahulukan lokasi yang memotong lebih banyak, biasanya di masjid besar seperti Masih Raya Bandung dan Masjid Al Ukhuwah," ujar Erma.

Baca Juga: Catat! Idul Adha 2022 Tanggal Berapa? Simak Penjelasan Kemenag, Ditentukan dari Hilal di 86 Titik

Selain itu, Erma juga mengungkapkan, agar mereka dapat menentukan mana daging Kurban yang layak atau tidak laya dikonsumsi, dan sebelumnya harus melalu proses pemeriksaan terlebih dahulu.

Sesudah itu, bisa langsung dilihat proses penyembelihan Hewan Kurban.

Seperti jeroan dan tulang atau organ-organ lain pada Hewan Kurban juga berpengaruh dan menjadi penentu, apakah hewan tersebut layak untuk dikonsumsi atau harus dimusnahkan saja.

Baca Juga: Idul Adha 2022: Vaksinasi Ternak Terus Dilakukan, Pemkot Bandung Pastikan Semua Hewan Kurban Layak Dibeli

"Dengan begitu, kita juga bisa mengetahui penyakit apa yang diderita oleh sapi tersebut, sehingga kita bisa mengambil keputusan. Misal, kalau limpanya merah bengkak besar, itu kemungkinan penyakit antraks. Kalau antraks itu tidak boleh dikonsumsi dagingnya, harus dimusnahkan," tutur Erma.

Apabila bagian paru-paru hewan Kurban mengeluarkan nanah, maka hewan Kurban tersebut kemungkinan besar terpapar penyakit TBC paru.

Hewan Kurban yang terkena TBC masig layak konsumsi, namun harus melalui proses pemasakan minimal selama 30 menit.

Baca Juga: Idul Adha 2022: Bagaimana Ciri-ciri Hewan Kurban yang Dianjurkan Syariat Islam? Ini Penjelasan Lengkapnya!

"Lalu, kalau ada cacing hati, itu dagingnya masih bisa dikonsumsi, tapi hatinya harus diafkirkan atau dimusnahkan," kata Erma.

Saat Idul Adha tahun lalu dilaksanakan, keadaan postmortem hewan Kurban di Kota Bandung termasuk aman terkendali, dikarenakan tidak adanya penyaki antraks dan TBC paru pada hewan Kurban saat disembelih.

Erma juga mengumbau kepada masyarakat, supaya tidak memakai plastik daur ulang seperti kresek atau semacamnya saat membungkus daging Kurban.

Sifat daging itu mudah menyerap bau, kotoran, dan bakteri. Kalau kita pakai plastik hitam, khawatirnya akan terserap oleh daging zat-zat kimia yang ada di plastik," terang Erma.

Baca Juga: Idul Adha 2022: Penting! Menag Beri Surat Edaran Terkait Salat dan Kurban Saat PMK, Simak Rinciannya

Erma menyarankan agar memakai plastik transparan atay plasik organik food grade, karena plastik tersebut tak mengandung bahan kimi atau zat-zat berbahaya yang bisa mengontaminas daging Kurban.

"Anyaman bambu (besek) juga kurang baik sebenarnya karena kotorannya juga bisa menempel di daging dari sela-selanya," pungkasnya.

Semoga bermanfaat!***

Editor: Suci Anjani Sukmadewi

Sumber: bandung.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler