JURNAL SOREANG– Diskusi tentang Dana Indonesiana menjadi salah satu rangkaian Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2023 pada hari ketiga. Dana Abadi Kebudayaan yang juga dikenal sebagai Dana Indonesiana, diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, sebagai Merdeka Belajar Episode ke-18 pada tahun 2022.
Hal ini untuk mendukung perkembangan dan prestasi para budayawan serta menyalurkan ekspresi mereka, baik kelompok maupun perseorangan.
Sebanyak Rp3 triliun yang tersimpan di tahun 2022 meningkat menjadi Rp 5 triliun di tahun 2023 untuk terus membangkitkan gairah para pelaku seni dan budaya.
Baca Juga: Dua Artis Legenda Ini Terima Anugerah Hoesein Djajadiningrat Saat Kongres Bahasa Indonesia
Sejumlah narasumber dari berbagai latar belakang memberikan pemaparan yang beragam terkait implementasi dan peluang optimalisasi Dana Indonesiana, mulai dari Wisnu Sarjono Sunarso (Direktur Riset LPDP Kemenkeu), Linda Hoemar Abidin (Ketua Pengawas Koalisi Seni), Alia Swastika (Jogja Biennale), dan Alex Sihar (Perwakilan Dana Indonesiana).
Ketua Pengawas Koalisi Seni, Linda Hoemar Abidin, mengungkapkan belum banyaknya investasi dalam kebudayaan karena mayoritas orang merasa investasi di bidang kebudayaan belum memperoleh hasil secara signifikan.
“Padahal, banyak usulan seperti perlunya memfasilitasi orang-orang yang punya ide cemerlang atau yang sudah lama merawat kebudayaan kita, tapi tidak mempunyai kemampuan literasi dalam administrasi,” kata Linda.