Asteroid dan Komet: Bagaimana perbedaannya? Apakah mereka menimbulkan ancaman bagi Planet Bumi?

- 12 Februari 2023, 12:31 WIB
Asteroid dan Komet Bagaimana perbedaannya?
Asteroid dan Komet Bagaimana perbedaannya? /Unsplash/Justin W/

Sebagian besar komet periode panjang diyakini berasal dari Awan Oort, yakni kumpulan objek yang mengelilingi bagian luar tata surya. Menurut NASA, dibutuhkan ribuan atau bahkan jutaan tahun bagi komet ini untuk mengorbit matahari. Kemunculan komet-komet ini di langit malam jauh lebih sulit diprediksi disebabkan hanya ada sedikit catatan tentang kemunculannya di masa lalu.

Baca Juga: OTW Kaya Raya! Pemilik Weton Ini akan Sukses, Dihantam Rezeki Besar di Bulan Rajab

Apakah Asteroid dan Komet menimbulkan Ancaman bagi Planet Bumi?

Tarikan gravitasi, tabrakan orbit, dan desakan luar angkasa kadang mengganggu asteroid atau komet ke jalur yang menyimpang, yang dimana terjadi disebabkan oleh beberapa meluncur cukup dekat ke Bumi dan dapat menimbulkan resiko berbenturan. Untungnya, kebanyakan dari mereka terlalu kecil untuk menyebabkan kerusakan. Sebaliknya, mereka terbakar di atmosfer. Fenomena ini yang tampak bagi kita sebagai bintang jatuh.

Para astronom terus mencari benda yang lebih besar yang mungkin berada pada lintasan yang lebih dahsyat. Asteroid yang kemungkinan besar akan menabrak Bumi dalam 300 tahun ke depan disebut Bennu, yaitu sebuah batu yang lebarnya sekitar sepertiga mil. Namun kemungkinan itu akan menghantam Bumi pada waktu itu sangat kecil, dimana hanya 1 banding 1.750. Dan tanggal yang paling mungkin untuk terjadi tumbukan tersebut, diteliti tidak akan terjadi hingga akhir tahun 2100-an atau awal tahun 2200-an.

Baca Juga: Serie A : Juventus Diprediksi akan Menang 2-1 atas Fiorentina                                              

Sementara itu, NASA sedang mengerjakan rencana untuk membelokkan asteroid pembunuh. Pada tahun 2022, badan tersebut menabrakkan pesawat ruang angkasa ke asteroid selebar 500 kaki. Tes itu sukses, dimana secara signifikan menjatuhkan asteroid dari lintasannya dan memecah beberapa permukaan berbatu menjadi ekor puing-puing yang berdebu. Meskipun teknik ini hanya akan bekerja dalam situasi tertentu, namun hal ini dapat meyakinkan untuk mengetahui bahwa kita mungkin tidak mengikuti jalan dinosaurus. Apa itu? Ya betul, kepunahan.***

 

 

 

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: National Geographic


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x