Dorong Penanganan Stunting di Kabupaten Bandung, Universitas Telkom Implementasikan Aplikasi ACS

26 Desember 2021, 20:43 WIB
Kader Posyandu bersama kader PKK Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali foto bersama dengan tim Universitas Telkom usai pelaksanaan implementasi aplikasi Aksi Cegah Stunting (ACS). /Rustandi /Dok.Humas Universitas Telkom

JURNAL SOREANG - Untuk mengantisipasi anak kekurangan gizi khususnya diusia 1000 hari, Pemkab Bandung bersama Universitas Telkom (Tel-U) melakukan kolaborasi untuk melakukan implementasi aplikasi Aksi Cegah Stunting (ACS).

Kegiatan tersebut digelar untuk mengawal anak-anak Jawa Barat, agar tidak ada lagi yang mengalami kekurangan gizi.

Melalui aplikasi tersebut, akan mempermudah pemantauan karena masyarakat diberikan sebuah sistem yang bisa digunakan secara mudah.

Baca Juga: Ericko Lim Akui Kemenangan Telak Winson Reynaldi Atas Dirinya: Gue Ga Cuma Nyocot Doang

Hal tersebut dikatakan Tien Fabrianti Kusumasari ketua tim Dosen Universitas Telkom, menurutnya, sebagai tindak lanjut dari kerjasama antara Pemkab dengan Universitas Telkom, pelaksanaan ACS digelar di Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, beberapa waktu yang lalu.

"Setelah pelaksanaan di desa Alamendah, didapatkan hasil pengumpulan data mengenai evaluasi aspek usability dari ACS menunjukkan skor sebesar 82,84% termasuk dalam kategori Good," kata Dr Tien Fabrianti Kusuma sari melalui rilis yang diterima Jurnal Soreang, Minggu 26 Desember 2021.

Tien menjelaskan, dari evaluasi pelaksanaan pertama di Desa Alamendah dihasilkan data dengan skor cukup tinggi. Hal itu menunjukkan penggunaan aplikasi tersebut, tergolong mudah dan efisien untuk digunakan masyarakat.

"Sebagai bentuk pengabilan Telkom Universitas melalui program kemendikbud, maka kami memperkenalkan aplikasi ACS," tuturnya.

Baca Juga: Penuh Nikmat, Namun 2 Hal Inilah Hal yang Tidak Akan Ada di Surga

Dalam upaya penanganan stunting di Indonesia, kata Tien, pemerintah sendiri sudah menargetkan Program Penurunan Stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang.

Hal tersebut menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam memenuhi target, terlebih saat ini masih berada dalam situasi pandemi Covid 19.

Selain itu, aktivitas di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) saat ini dinilai masih kurang maksimal. Padahal, Posyandu adalah tonggak utama pemantau tumbuh kembang balita pada lingkup wilayah yang lebih kecil.

Oleh karena itu, Universitas Telkom hadir untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat dengan meluncurkan aplikasi ACS.

Baca Juga: Jadwal Puasa Senin dan Waktu Shalat untuk Soreang, Kabupaten Bandung, dan Sekitarnya, Senin 27 Desember 2021

"Melalui aplikasi ACS ini, pemantauan perkembangan gizi anak untuk mengurangi Stunting, bisa terpantau," katanya.

Sementara itu, mewakili Kepala Desa Alamendah, Awan Rukmawan, Wendi mengatakan, aplikasi tersebut menjadi terobosan yang ditunggu pemerintah desa terutama bidan.

"Sebagai Terobosan, Aplikasi ini yang ditunggu untuk mengawasi perkembangan gizi anak-anak di wilayah Desa alamendah," akunya.

Melalui aplikasi tersebut, akan memudahkan kader Posyandu, kader PKK untuk mempercepat penanganan kondisi anak yang mengalami penurunan gizi.

Baca Juga: Menakutkan! 5 Kota Paling Berhantu di Dunia, Menjadi Tempat Berkumpulnya Makhluk Halus

"Saya berharap, dengan adanya aplikasi ini tidak ada lagi anak yang mengalami penurunan gizi khususnya di Alamendah, Umumnya di Kabupaten Bandung," pungkasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler