Network
JURNAL SOREANG – Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Sumedang menaruh harapan besar agar kompetisi Paralayang yang digelar di Sumedang dapat memberikan dukungan yang baik bagi sektor pariwisata setempat.
Kepala Disparbudpora, Nandang Suparman, melihat acara ini sebagai peluang emas untuk mempromosikan pariwisata Sumedang di tingkat nasional.
“Kita tidak hanya mendukung kegiatan paralayang untuk PON saja, namun yang terpenting adalah bagaimana pusat wisata tersebut dapat menunjang pariwisata di Sumedang.” Ungkapnya.
Dirinya juga mengungkapkan sebanyak 174 pilot dari 18 provinsi. Jumlah tersebut belum termasuk pelatih dan lainnya.
“Kalau dihitung-hitung, ada sekitar 400 orang yang datang ke Sumedang. Mereka menginap di hotel atau hostel lain di Sumedang” sambungnya.
Sumedang dipilih sebagai tempat penyelenggaraan kejuaraan nasional karena infrastrukturnya. Termasuk akses dari Tol Cisumdawu.
“Sejak 2013 sudah diadakan acara paralayang di sini. Apalagi tahun ini aksesnya ada exit tol,” ujarnya.
Baca Juga: Ini yang Harus Diketahui Tentang Altay Bayindir, Kiper Turki yang Resmi Dibeli Manchester United
Acara paralayang ini diadakan di dua lokasi yaitu Toga Hill Desa Sukajaya Kecamatan Sumedang Selatan dan Bukit Batudua Desa Linggajaya Kecamatan Cisitu. Selama acara berlangsung, Nandang mengungkapkan tidak boleh bermain layang – layang untuk sementara.
Alasannya agar para pilot tetap fokus dan tidak terdistraksi atas aksinya nanti. Dirinya juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Saya tentunya sudah berkoordinasi dengan pimpinan setempat seperti camat hingga kepala desa agar masyarakat tidak bermain layang - layang, agar acara ini berjalan dengan lancar tentunya” sambungnya.
Baca Juga: Daftar Skuad Timnas Spanyol di Kualifikasi EURO 2024: Ada Wonderkid Barcelona Lamine Yamal
Salah satu peserta asal Sumatera Barat, Rina, mengungkapkan Toga Hills sebagai tempat terbaik di Indonesia untuk take off paralayang.
‘Saya berkali-kali kesini, terakhir Pra PON 2019. Tempatnya sangat menarik, bagus sekali. Mungkin Toga adalah salah satu tempat terbaik di Indonesia.” Ungkapnya.
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir juga meyakini acara ini bisa untuk mengukuhkan Sumedang sebagai daerah kawasan wisata dan surganya dunia paralayang. Acara ini juga dianggap sejalan dengan core bisnis yang meliputi 3 aspek dengan nama “3 A” yaitu Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi.
“Wisata ini membutuhkan 3 A, aksesibilitas, fasilitas dan atraksi. Kita punya pengalaman Kejuaraan Dunia Paralayang Jawa Barat yang diikuti 20 negara. Hal ini seharusnya memotivasi kita untuk berbuat lebih banyak.” Ungkapnya. ***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang
