Network
Untuk mempersiapkan jualannya, Bude Umi dibantu suaminya untuk memasak nasi. Selama di Pasar Santa, Bude Umi dibantu anaknya yang kebetulan sedang menganggur. Usaha ini buka dari Senin sampai Sabtu dari jam sembilan pagi hingga tujuh malam.
Untuk nasinya, Yudho Perwiro pesan dengan lauk kikil, sayur rebung, ayam gule, telur balado, sayur kacang panjang, sayur nangka, ikan asap, dan tempe orek. Selain itu, Yudho Perwiro juga pesan ikan cue dalam satu piring yang beda dengan potongan bawang merah dan cabai rawit. Dan dua gorengan masing-masing tempe dan tahu di piring yang beda juga.
Sayur rebungnya mirip dengan teksturnya seperti lobak. Ayam gulenya mirip dengan ayam gulai makanan Padang. Untuk nasinya, Bude Umi memggunakan beras pera atau yang tidak pulen. Seperti yang dipakai usaha makanan Padang atau nasi goreng. Untuk telur balado, sambalnya sangat pedas. Sayur kikilnya perpaduan kikil warteg dengan kuah bumbu tunjang Padang. Ikan asapnya menggunakan ikan cucut dengan bumbu yang enak banget.
Baca Juga: Salah Dikaitkan dengan Al-Ittihad Arab Saudi, Trio Firmansah Bakal Reuni di Arab Saudi?
Lanjut ke ikan cue yang digoreng terlebih dahulu sebelum ditumis dengan potongan bawang merah dan cabai rawit. Rasanya segar, gurih, asin, dan sedikit asem karena sebelum disajikan diperas pakai jeruk nipis. Lebih dominan segar.
Menurut Yudho Perwiro, usaha ini seperti perpaduan antara warteg dan warung khas Padang. Meski kiosnya kecil, tapi makanannya enak banget. Cocok bagi anda yang selesai dari Pasar Santa atau sekitarnya untuk mengisi perut. Sayur kikilnya adalah favorit Yudho Perwiro. Ayam gulenya enak banget. Dan ikan asap juga wajib dicoba.
Untuk harganya, Rp10 ribu bisa makan nasi pakai satu jenis sayur antara nangka, kacang panjang, labu, atau tempe orek dengan lauk telur dadar atau telur balado. ***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang
