Network
JURNAL SOREANG - Sate kikil merupakan jajanan yang saat ini sudah jarang ditemukan. Namun di daerah Sawangan, Depok, ada usaha gerobak motor yang menjual sate kikil. Penasaran seperti apa makanannya dan rasanya?
Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube K U B I L E R yang diupload pada 11 Agustus 2023, lokaisnya di Jl. Raya Pasir Putih, Pasir Putih, Kec. Sawangan, Depok. Teaptnya gerobak motor ini sering di depan gerbang Perumahan Abu Nawas.
Kali ini, Teguh Agung bertemu dengan Deddy, pemilik usaha Sakilon. Deddy yang punya pengalaman sebagai tukang cukur rambut ini baru berjualan selama lima bulan. Kesulitan modal untuk membuka usaha cukur rambut membuatnya mau tidak mau harus berpindah halauan untuk membuka usaha lainnya. Nama Sakilon merupakan singkatan yang dibuat Deddy yang berarti sate kikil lontong. Untuk harganya, seporsi yang terdiri dari lima tusuk sate dan lontong Rp15 ribu.
Baca Juga: Google Ikut Memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78 dengan Doodle Ini
Ia mengaku membuat usaha sate kikil ini berasal dari jajanan saat beliau masih SD. Untuk kikilnya, Deddy menggunakan dari kepala sapi dan tidak seperti kikil di warteg. Kali ini, Teguh Agung memesan semua sate kikil yang tersisa, sebanyak 50 tusuk. Dalam sehari, Deddy kira-kira menjual 100 tusuk atau 20 porsi. Untuk satenya, menurut Deddy sate yang dijual berbeda dengan yang di Cirebon dan Jogjakarta. Teguh Agung juga mengajak security Perumahan Abu Nawas untuk makan sate kikil yang dijual Deddy. Untuk kikil yang dijadikan sate, kikil dari kepala sapi ini direbus terlebih dahulu dengan bumbu kuning.
Secara tampilannya, sate kikil ini ada lima tusuk dan beberapa potongan lontong. Untuk bumbu kacangnya segar berkat campuran jeruk limau yang buat aromanya wangi. Tekstur bumbu kacangnya halus hingga tidak ada sisa kacang yang kasar. Sate kikilnya kenyal dan lembut banget, cocok buat orangtua yang sudah kesulitan makan daging. Sambalnya lumayan berasa pedasnya.
Kesimpulannya sate kikil ini enak dan boleh masuk daftar buat jajan. Rasanya manis, gurih, asam, pedas. Tapi dengan porsi lima tusuk sate dan lontong, menurut Teguh Agung kurang pas untuk makan berat. Lebih ke mengganjal perut.
