3 Desa Wisata Rintisan Sukabumi Masuk ADWI, Nomor 3 Masuk 50 Besar

- 1 Juni 2023, 16:26 WIB
 Desa Wisata Rintisan Sukabumi
Desa Wisata Rintisan Sukabumi /jadesta

JURNAL SOREANG - Jawa Barat selain terkenal dengan sebutan “Jabar Jawara” ternyata bukan hanya sembarang kata. Jawa Barat memiliki daerah potensial yang menjadi tempat wisata. Tapi tahukah kalian kalau salah satu daerahnya yaitu Sukabumi.

Berikut 3 desa wisata Sukabumi yang patut dikunjungi.

1. Buniayu

Buniayu masuk nominasi 500 besar ADWI. Desa Buniayu terletak di Kawasan Hutan Produksi Perum Perhutani di Kecamatan Purabaya Sukabumi, Desa Buniayu. Kawasan Desa Buniayu merupakan kawasan karst yang sangat kaya akan tempat wisata seperti hutan pinus, ratusan goa, hingga terdapat air terjun Karst yang unik dengan terasering yang sangat indah.

Baca Juga: Winger Anyar PSS Asal Jepang, Kei Sano : Kedatangan saya untuk Membawa Kemenangan

Dari segi pariwisata, beberapa kategori dapat dikembangkan di kawasan ini, antara lain petualangan, edukasi dan religi. Untuk tujuan wisata, kawasan ini terdiri dari kawasan hutan pinus yang dapat dikembangkan untuk orienteering (track hunting), trail running, bersepeda, motor cross, camping area, dll. Saat ini ada 3 lubang gua yang beroperasi untuk tempat wisata.

2. Kabayan Gunung Wayang

Kabayan Gunung Wayang Sukabumi merupakan tempat wisata alam baru di Sukabumi. Ada beberapa spot foto menarik dengan latar belakang gunung. Lokasi foto membuat Kabayan Gunung Wayang menarik banyak wisatawan. Tidak hanya dari Sukabumi, wisatawan banyak datang dari daerah lain. Selain itu, destinasi wisata ini masih berada di tahap finishing.

3. Hanjeli

Hanjeli masuk nominasi 50 besar ADWI. Desa Wisata Hanjeli merupakan desa edu visit dengan spesialisasi makanan hanjeli lokal sebagai destinasi khusus, dimulai dari atraksi panen hanjeli, panen hanjeli di Lisung, panen hanjeli di Nampah, pengolahan produk Rengginang, dan Pembuatan Dodol.

Baca Juga: Laga Seru! Berhasil Kalahkan AS Roma, Sevilla Kembali Juara Liga Europa Yang ke 7 Kalinya

Proses dari awal hingga akhir, membuat aksesoris Hanjeli dan menikmati sajian nasi Hanjeli Liwet sebagai kuliner khas daerah. Secara fisiografis, kawasan Desa Wisata Hanjeli merupakan bagian dari bentang alam Dataran Tinggi Miosen (17-28 juta tahun lalu), yang tenggelam ke dasar laut dan kemudian terangkat ke permukaan hingga menjadi daratan.

Material sedimen gunungapi purba memastikan kondisi tanah Dataran Tinggi Jampang umumnya kering (minimal air). Tanaman Hanjeli dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang kekurangan air (kekurangan unsur hara), sehingga daerah yang tidak beririgasi dapat dijadikan sebagai lahan budidaya tanaman Hanjeli dengan pola yang cocok untuk budidaya humus. Jadi, keuntungan menanam tanaman hanjeli ini adalah ketahanan tanah terhadap kekeringan, banjir dan kekurangan unsur hara. ***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: jabar.jadesta.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x