Baca Juga: Polresta Bandung Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp2 Miliar
Ternyata, kamuflase lobster adalah produk dari dua molekul: protein yang disebut krustasianin dan karotenoid (pigmen yang bertanggung jawab atas warna merah, kuning dan oranye terang) yang disebut astaxanthin.
Lobster tidak bisa membuat astaxanthin sendiri, jadi mereka mendapatkannya dari makanan mereka.
"Ini sangat mirip dengan beta-karoten," kata Kim kepada Live Science. "Flamingo makan udang dengan beta-karoten dan berubah menjadi merah muda. Ketika lobster makan astaxanthin, itu diserap ke dalam tubuh mereka."
Tapi itu bukan proses yang sederhana. Astaxanthin berwarna merah, tetapi lobster hidup berubah menjadi hijau kebiruan.
Baru pada tahun 2002 para peneliti menemukan bahwa protein crustacyanin mengubah warna pigmen astaxanthin dengan memutar molekul dan mengubah cara memantulkan cahaya.
"Ketika astaxanthin bebas, warnanya merah. Ketika terikat dengan crustacyanin, warnanya menjadi biru," kata Michele Cianci, ahli biokimia di Marche Polytechnic University di Italia, kepada Live Science.
Dia adalah seorang mahasiswa doktoral di laboratorium tempat peneliti menemukan fenomena tersebut.
Ke dalam panci. Saat lobster dipanaskan hingga suhu tinggi — baik direbus, dipanggang, atau dibakar — krustasianin melepaskan astaxanthin, memungkinkan pigmen terurai dan menunjukkan warna aslinya.