Network
Tim Transisi yang dibentuk terdiri atas pejabat/pegawai Kemensetneg, kelompok kerja bidang aset, keuangan, dan hukum. Tim transisi ini nantinya bertugas menyiapkan dan mengawal pelaksanaan serah terima penguasaan dan pengelolaan TMII, hingga terbentuknya pengelola baru. Selama masa transisi ini pula, operasional dan pelayanan kepada masyarakat akan tetap berjalan seperti biasa.
Baca Juga: Pemerintah UEA Bangun Masjid Megah di Solo, Bisa Jadi Destinasi Wisata Religi Baru
Baca Juga: Pastikan Program Vaksin, Ridwan Kamil dan Erick Thohir Tinjau Sentra Vaksinasi Kementerian BUMN
Selama masa transisi, Pratikno juga menegaskan kepada staf TMII untuk tetap bekerja seperti biasanya. Staf pekerja TMII juga masih memperoleh hak-hak keuangan, serta fasilitas yang selama ini didapat.
Yayasan Harapan Kita milik keluarga Soeharto ini juga berkewajiban menyerahkan laporan pertanggungjawaban saat masa transisi. Pertanggungjawaban tersebut termasuk hasil pengelolaan, serta serah terima penguasaan dan pengelolaan TMII, paling lambat tiga bulan setelah diterbitkannya Perpres Nomor 19 Tahun 2021.
Berlokasi di Jakarta Timur, kawasan TMII memiliki seluas 1.467.704 meter persegi. Letak dari kawasan TMII ini sangat strategis. Di tahun 2018, area sebesar 146,7 hektar tersebut dinilai memiliki aset sekitar Rp20 milyar. Kabarnya, Yayasan Harapan Kita milik keluarga Soeharto tak pernah membayar ‘setoran’ ke kas negara selama kurang lebih 44 tahun.***
