Untuk Ketiga Capres Pemilu 2024, Ini Dampak Positif Hadirnya Jalan Tol Trans Sumatera

- 7 November 2023, 16:32 WIB
Jalan Tol Trans Sumatera dengan Pelabuhan Bakauheni
Jalan Tol Trans Sumatera dengan Pelabuhan Bakauheni /Tangkapan layar Instagram/@lampuung

JURNAL SOREANG - Ketiga Capres (calon presiden) Pemilu 2024 sudah mengumumkan visi misinya saat pendaftaran menjadi capres di KPU beberapa waktu yang lalu. 
 
Dalam visi misinya, ada beberapa program kerja atau kebijakan yang akan diterapkan oleh ketiganya, baik dari Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
 
Program kerja yang mereka rencanakan bisa kita cari dan diunggah. 
 

Baca Juga: Bumdes Poporocho Desa Joubela Pulau Morotai Diduga Bermasalah, Ini Penjelasan Kepala Bidang PPMD

Permasalahan yang masih dialami oleh Indonesia hingga saat ini adalah infrastruktur yang tertinggal jauh di beberapa negara. Salah satunya jalan tol.
 
Meski jalan tol ini dinilai sebagian masyarakat hanya dinikmati oleh orang tertentu, nyatanya beberapa industri sangat membutuhkan jalan tol.
 
Mulai dari industri transportasi seperti travel dan perusahaan otobus (PO), hingga perusahaan ekspedisi yang mengantarkan barang-barang yang dibeli secara online. 
 
 
Di salah satu video yang diupload pada 16 Februari 2022, Hartono, salah satu pengusaha distribusi hasil pertanian asal Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ia mengaku jika sebelum ada jalan tol, perjalanan distribusinya lama.
 
Itu belum termasuk jika di lapangan ditemukan pemalak yang sering meminta "upeti". Hal itu sangat mengganggu distribusi hasil pertanian. Menurutnya, sejak ada Jalan Tol Trans Sumatera, Hartono mengaku bisa lebih banyak barang mentah.
 
Sebelumnya, mereka hanya bisa mengangkut sawit dan karet, kini bisa mengangkut padi. Tak hanya itu, sebelumnya yang hanya bisa distribusi ke sekitaran Palembang, kini Hartono bisa mendistribusikan bahan mentah ke Lampung. 
 
 
Beberapa sopir truk memberikan berbagai testimoni yang positif dengan hadirnya Jalan Tol Trans Sumatera.
 
Beberapa dari mereka menyebut sangat memangkas waktu, irit bensin, hingga pemalak yang bisa kita sebut pungutan liar (pungli). 
 
Contoh lainnya adalah perusahaan travel asal kota Bandung, Sadya Trans. Sadya Trans merupakan satu-satunya perusahaan travel hingga artikel ini dibuat yang punya trayek Bandung - Palembang dan sebaliknya.
 
 
Untuk tarifnya, executive class harganya Rp550000 dan luxury class harganya Rp650000. Meski harganya begitu, waktu tempuhnya antara Palembang ke Bandung kurang lebih sebelas jam. 
 
Berangkat jam tujuh pagidan melewati Jalan Tol Trans Sumatera, Sadya Trans melakukan istirahat pertama di rest area KM 215 B atau rest area KM 215 dari Palembang ke Pelabuhan Bakauheni.
 
Istirahat pertama dilakukan pada jam sembilan kurang pada pagi hari. Pihak Sadya Trans memberikan waktu selama 15 menit untuk istirahat. Setelah 15 menit beristirahat, travel kembali berjalan hingga ke Pelabuhan Bakauheni.
 
 
Travel ini biasanya sampai di Pelabuhan Bakauheni sebelum jam setengah 12 siang. Sadya Trans selalu menggunakan kapal eksekutif, baik dari Bandung ke Palembang maupun sebaliknya. Ini sangat cepat mengingat dalam waktu empat setengah jam sudah sampai di Pelabuhan Bakauheni dari pool Sadya Trans yang ada di Jakabaring, kota Palembang. 
 
Bahkan untuk sampai ke Jakarta, hanya butuh waktu sembilan jam atau jam empat sore. Setelahnya, Sadya Trans melakukan istirahat kedua di rest area Tol Cipularang pada jam lima sore. Travel berangkat hingga ke pool Sadya Trans di Bandung. Travel tiba pada jam enam lewat 15 menit memasuki malam hari. 
 
Jika dihitung-hitung, waktu tempuh segitu dari Palembang ke Bandung lumayan cepat jika melalui darat. Jika dibandingkan jalur darat tanpa melalui Jalan Tol Trans Sumatera, waktu tempuh sebelas jam hanya sampai di Tol Merak - Tangerang. Hal ini membuktikan betapa cepatnya dan sangat memangkas waktu tempuh. 

 
Hal ini harus menjadi perhatian bagi capres untuk membuat kebijakan jika salah satu dari ketiganya menjadi Presiden Indonesia selanjutnya. Secara tidak langsung, jalan tol sangat membantu percepatan ekonomi Indonesia karena membantu perpindahan orang, barang, dan jasa secara cepat.***

Editor: Kinanti Putri Rudiana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x